Bertamu ke PKS, Direktur P3S: Ini Sinyalemen Dukungan Amerika ke Anies

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 16 Februari 2023 20:48 WIB
Jakarta, MI- Kedatangan Duta Besar Amerika Serikat (AS) Sung Yong Kim ke DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Rabu kemarin, tidak bisa dianggap hanya sebatas silaturahmi biasa. Kedatangan Dubes Paman Sam itu ke Markas Dakwah PKS, patut diduga sinyalemen dukungan AS ke Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang. Alasannya, PKS sudah mendeklarasikan dukungan kepada Anies sebagai calon presiden (capres). "Saya kira langkah ini setidaknya baik, berarti ada sinyalemen dukungan AS terhadap Anies terbuka," kata Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie, kepada wartawan, Kamis (16/2/23). Jerry mengatakan, setelah ke PKS, kemungkinan Dubes AS bakal menyambangi DPP Partai NasDem dan Demokrat. "Atau ini hanya pendekatan saja, tapi sudah bisa ditebak dukungan AS akan lebih ke Anies ketimbang Prabowo dan Ganjar," kata Jerry. Untuk Ganjar, menurut Jerry, lebih dekat dengan para kelompok Cina, yang ini berbeda dari Anies. Faktor penyebab juga Anies lulusan doktor Amerika atau dari Maryland dan Illinois "Saya kira ada sinyalemen AS mensupport pencapresan Anies," kata Jerry. Pakar politik jebolan American Global University ini menguraikan, baik tim siber atau pemerintah Amerika, pastinya sudah mengkaji dan menganalisis hingga juga mendorong capres bagian political interest kepentingan politik mereka di Indonesia "Jangan salah, peradaban AS dalam menentukan capres cukup besar," tuturnya. Jerry menganggap, pemilu Indonesia termasuk pertarungan Timur dan Barat. Lebih tepatnya, pertarungan AS versus Cina. Karena itu, AS mulai menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan jangka panjang di Indonesia. Sebab, Indonesia sejak era Presiden Soekarno sudah menjadi ajang perebutan dua negara raksasa dunia yakni AS dan Cina. Adapun di era Jokowi saat ini, peran dan dominasi China lebih besar ketimbang AS. Berbeda halnya di era SBY, Soeharto dan Habibie serta Gus Dur, dimana Amerika cukup dominan. "Saya pikir Indonesia menjadi sasaran Cina dan AS. Kedua negara ini sangat ngotot untuk kepentingan jangka panjang," tukasnya. Dubes AS Sung Yong Kim mengunjungi DPP PKS pada Rabu kemarin (15/2). Sebelumnya, Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsy tak membeberkan rinci isi pertemuan Dubes AS Sung Yong Kim dengan petinggi PKS. Dia mengklaim kunjungan Dubes AS itu sebatas silaturahmi dan membicarakan hal umum. "Secara umum, ini adalah silaturahmi biasa. PKS biasa silaturahmi ke semua negara, kemarin China, Amerika, Arab Saudi dan sebagainya. Yang dibicarakan umum saja, masalah HAM dan demokrasi," kata Habib.

Topik:

PKS