PP KAMMI Desak Jokowi Evaluasi Kemenkeu

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 28 Maret 2023 20:00 WIB
Jakarta, MI - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum PP KAMMI, Zaky Ahmad Riva'i kepada wartawan di Jakarta, Selasa (28/3). Zaky menyampaikan pegawai yang kedapatan memanerkan harta dan memainkan pajak itu sangat mencoreng lembaga negara dan membuat masyarakat kehilangan kepercayaan. "Tindakan oknum ini memang tidak layak. Wajar jika publik marah dan hilang kepercayaan sebab di tengah rakyat sedang berjibaku recovery ekonomi pasca pandemi. Sebaliknya justru para pejabat ini dengan sengaja pamer kekayaan," ujar Zaky. Zaky menegaskan bahwa Presiden Jokowi harus ambil terkait kasus ini. Apalagi, ada dugaan transaksi jumbo sekitar Rp 349 triliun di Kementerian Keunangan. Maka dari itu, Presiden Jokowi diminta untuk melakukan evaluasi secara besar-besaran di lembaga pimpinan Sri Mulyani itu. "Tindak tegas para oknum yang telah merusak citra Lembaga Pemerintahan. Dan evaluasi kebusukan badan itu harus dimulai dari kepalanya," ujarnya. Sementara itu, Ketua Bidang Kebijakan Publik PP KAMMI, Ammar Multazim, menilai, kepercayaan publik mulai pudar terhadap Kementerian Keuangan. Apalagi timbul gerakan untuk tidak membayar pajak.Jika terus dibiarkan sangat berbahaya. Sebab, lanjut dia, 70 persen APBN bersumber dari penerimaan pajak. Bahkan pada tahun 2022 realisasi dari pajak mencapai Rp. 1.716,8 triliun. Tentu nilai sebesar ini sangat penting bagi pembangunan nasional. Sehingga gerakan penolakan untuk membayar pajak seharusnya mendapatkan perhatian khususnya dari pemerintah terutama Presiden Jokowi. "Khususnya Kemenkeu harus segera ambil langkah taktis dalam upaya counter gerakan tolak bayar pajak yang akan berdampak terhadap pembangunan nasional. Maka KAMMI mendesak Presiden untuk mengevaluasi Menteri dan Kementerian Keuangan," tandasnya. (ABP) #PP KAMMI Desak Jokowi Evaluasi Kemenkeu