Bantah Isu Aliran Dana Korupsi BTS Kominfo Mengalir ke Gerindra, Dasco: Mau Menjatuhkan Elektabilitas Prabowo

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 26 Mei 2023 15:39 WIB
Jakarta, MI - Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyatakan bahwa isu aliran dana kasus korupsi BTS Kominfo mengalir ke partai Gerindra hanya ingin menjatuhkan elektabilitas Prabowo Subianto menjelang pemilu 2024. Bahkan dengan tegas dia membantahnya. "Itu kan adalah framing-framing untuk kemudian mau menjatuhkan elektabilitas partai dan Pak Prabowo," ujar Wakil Ketua DPR RI ini dikutip pada, Jum'at (26/5). Ia meyakini bahwa cara-cara seperti itu tidak akan laku dimata masyarakat, sebab sudah jelas elektabilitas Prabowo Subianto saat ini tengah naik. "Tapi saya pikir ya yang begitu-begitu mungkin tidak laku karena rakyat sudah pintar dan kita dorong terus penegakan hukumnya," tegasnya. Dasco menjelaskan, pada saat survei diumumkan, elektabilitas Partai Gerindra naik dan Prabowo Subianto juga naik. Dengan adanya gosip-gosip politik semacam itu, ia berharap menjadi pembelajaran bagi semua pihak. "Ya mudah-mudahan hal seperti ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua," harapnya. Hanya Gosip  Diketahui, kasus yang menyeret Johnny G Plate itu diperkirakan merugikan negara hingga Rp8,32 triliun. Saat ini Kejagung tengah mendalami dugaan aliran dana itu. Ditengah pengusutannya, berhembus kabar bahwa dana korupsi itu mengalir di sejumlah partai politik. Mamun demikian, Plt Menkominfo Mahfud MD menyatakan hal itu hanyalah gosip politik. Mahfud MD yang juga Menkopolhukam mengaku telah membaca kabar mengenai isu tersebut. "Saya juga dapat berita itu dengan nama-namanya, tetapi saya anggap itu gosip politik," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (23/5). Mahfud menegaskan tidak akan menangani dugaan tersebut selaku plt Menkominfo. “Di sini saya secara manajerial kelembagaan, kalau itu sudah masuk ranah hukum,” tandas Mahfud. (LA)