Skenario Sandi dan PPP di Pilpres

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 13 Juli 2023 14:08 WIB
Jakarta, MI - Keluarnya Sandiaga Uno dari Partai Gerindra dan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) agar bisa menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo. "Memang skemanya seperti itu," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin kepada MonitorIndonesia.com, Kamis (13/7). Akademisi Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) ini menuturkan bahwa PPP dan Sandiaga memiliki keinginan yang sama di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang. "Skema politik Sandi dengan PPP begitu (ingin mengisi kursi cawapres Ganjar Pranowo)," kata Ujang. Meski demikian, keputusan apakah Sandiaga bisa menjadi pendamping Ganjar Pranowo, kata Ujang, semuanya tergantung dengan kompromi politik yang dilakukan PPP kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. "Tergantung kompromi dengan Megawati, apakah Megawati-nya mau, Sandi disandingkan dengan Ganjar atau tidak," jelas Ujang. Dia mengatakan bahwa kompromi antara PPP dengan Megawati sangat bisa untuk dilakukan. Sebab, partai pimpinan Muhammad Mardiono itu menyatakan dukungannya kepada Ganjar Pranowo. "Karena kita tahu PPP sudah berkoalisi dengan PDIP, itu akan dibicarakan (keinginan PPP jadikan Sandi Cawapres Ganjar)," pungkasnya. (ABP)     #Skenario Sandi dan PPP di Pilpres #Sandi Cawapres Ganjar