Gagal Dampingi Anies Baswedan, AHY Mesti Introspeksi Diri

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 31 Agustus 2023 23:54 WIB
Jakarta, MI - Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY belum diperhitungkan dalam kancah politik nasional sehingga belum berhasil meyakinkan bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh untuk mendapatkan kepercayaan menjadi cawapres melalui Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Anies lebih memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. "Kembali gagal untuk dicalonkan menjadi cawapres seharusnya melakukan introspeksi diri untuk memperkaya pengalaman dengan melibatkan diri pada jabatan yang lebih rendah seperti menjadi anggota legislatif atau kepala daerah," ujar pengamat politik Fernando Emas saat dihubungi Monitorindonesia.com, Kamis (31/8) malam. AHY, lanjut Fernando, harus sadar diri, bahwa dari segi jabatan di militer masih hanya berpangkat Mayor belum berhasil meraih pangkat Jenderal seperti ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Begitu juga dalam jabatan politik belum pernah menduduki jabatan di legislatif dan eksekutif seperti SBY yang pernah menjadi anggota legislatif dan menteri," ungkapnya. [caption id="attachment_555555" align="alignnone" width="1599"] Pengamat Politik, Fernando Emas (Foto: Doc MI)[/caption] Dengan demikian, sebaiknya AHY mencoba bertarung menjadi calon anggota DPR RI . "Mumpung Daftar Calon Tetap (DCT) belum diumumkan atau mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap kemampuannya menduduki jabatan politik," tutupnya. Anies Tinggalkan AHY-Pilih Cak Imin Anies Baswedan yang seharusnya berpasangan dengan AHY akhirnya batal. Anies malah dipasangkan dengan Cak Imin. Hal ini dibongkar oleh Partai Demokrat. "Inti surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia menjadi cawapresnya," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demokrat Teuku Riefky Harsya, Kamis (31/8). "Namun demikian, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan," sambungnya. Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, lanjut dia, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Cak Imin sebagai Cawapres Anies. "Tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," ungkapnya. Riefky menambahkan, bahwa secara tiba-tiba Surya Paloh bekerja sama dengan PKB dan mengusung pasangan Anies-Cak Imin. "Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," bebernya. Lanjut Riefky, persetujuan tersebut dilakukan secara sepihak oleh Surya Paloh. "Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh. Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu," ujarnya. (Wan)