Demokrat Keluar Koalisi, PKS Tetap Kampanyekan Anies Baswedan

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 2 September 2023 10:26 WIB
Jakarta, MI - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap mengkampanyekan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan meski Partai Demokrat memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan. Anies pun akan menghadiri acara jalan sehat bareng PKS di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Sabtu (2/9). Acara tersebut rencananya akan dihadiri 50.000 peserta. "Ya benar (menghadiri) jalan sehat di Tasikmalaya yang diinisiasi oleh DPD PKS Kota Tasikmalaya dan DPD PKS Kabupaten Tasikmalaya, berkolaborasi dengan seluruh simpul relawan Anies," kata Juru Bicara Anies Baswedan, Angga Putra dalam keterangan tertulis, Jumat (1/9). Menurutnya, PKS yang tetap bertahan dalam koalisi dengan segala dinamikanya, bahkan terus mengagendakan kegiatan kampanye untuk Anies, merupakan bentuk keteguhan untuk tetap mencapai tujuan bersama, yakni menghadirkan perubahan untuk Indonesia yang lebih adil. “Apresiasi untuk PKS yang konsisten terhadap tujuan akhir dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, dan itu ditunjukkan salah satunya ya menyelenggarakan kegiatan kampanye yang memiliki dampak elektoral seperti jalan sehat ini,” kata Angga. Sementara itu, Ketua DPD PKS Yadi Mulyadi membenarkan jika animo masyarakat di kota seribu bukit guna menyambut kehadiran Anies yang hadir ke dua kalinya ke Tasikmalaya ini sangat luar biasa. "Alhamdulillah ini boleh jadi hilal positif atau pertanda penerimaan Pak Anies di wilayah ini sangat luar biasa," ujar Yadi. Sebelumnya, ramai kabar duet Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Demokrat mengatakan duet Anies dan Cak Imin diputuskan secara sepihak oleh Partai NasDem. Kemudian pada Jumat (1/9), Majelis Tinggi Partai Demokrat menggelar rapat di Cikeas, Bogor. Usai rapat itu, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menyampaikan bahwa partainya resmi mencabut dukungan ke bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan. Selain itu, Demokrat juga memutuskan keluar dari koalisi tersebut. “Pertama, Partai Demokrat mencabut dukungan kepada saudara Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024,” kata Andi. “Kedua, Partai Demokrat tidak lagi berada di KPP karena telah terjadi pengingkaran terhadap kesepakatan yang dibangun selama ini,” sambungnya.