Kader Dipukul, PDIP: Lebih Baik Kami Tempuh Jalur Hukum

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 10 September 2023 03:07 WIB
Jakarta, MI - PDP Perjuangan akan menempuh jalur hukum terkait dengan kasus dugaan pemukulan terhadap kadernya oleh Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang Joko Santoso. Kader PDIP itu adalah Suparjianto. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto meminta kadernya agar tetap fokus melayani masyarakat. "Lebih baik kami menempuh jalan hukum dan kami telah menginstruksikan kepada seluruh kader PDI Perjuangan bahwa sejak dulu PDI itu biasa yang namanya diperlakukan tidak adil," ujar Hasto kepada wartawan di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata Purwa, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9). Yang terpenting saat ini, tegas Hasto, adalah para kader PDIP harus turun ke bawah menyatu dengan rakyat. "Itu yang terpenting dan tetap tersenyum apapun persoalan yang dihadapi," tandasnya. Sebelumnya, Hasto mengungkapkan adanya kasus dugaan pemukulan terhadap kader PDIP Suparjianto yang dilakukan Ketua DPC Gerindra di Semarang, Jawa Tengah. Peristiwa pemukulan disebut terjadi pada Jum'at (8/9). Hasto melihat menjelang pemilu seharusnya seluruh pihak dapat menunjukkan kualitas demokrasi yang baik. Untuk itu, Hasto menyesalkan peristiwa tersebut. "Karena itulah kami sangat menyesalkan terhadap suatu-suatu tindakan arogansi apalagi menggunakan intimidasi menggunakan kekerasan, itu tidak boleh di dalam alam demokrasi kita," jelasnya. Joko Membantah Joko Santoso membantah melakukan pemukulan terhadap  Suparjianto gara-gara pemasangan bendera partai politik yang pemberitaannya marak. Ia menjelaskan pada Jum'at malam 8 September 2023 sekitar pukul 21.30 mendatangi rumah Suparjianto. Menurutnya, kedatangannya tersebut untuk menanyakan mengenai pemasangan bendera di Gang Garuda yang merupakan tempat tinggal Joko, dan dijawab singkat oleh Suparjianto, "Saya hanya disuruh, Om". Joko ingin mengklarifikasi mengapa pemasangan bendera partai berlambang banteng hanya dilakukan di RT 03 RW 04 Kelurahan Bandarharjo yang kebetulan merupakan tempat tinggalnya. Namun, Joko menegaskan tidak ada pemukulan yang dilakukannya terhadap Suparjianto, apalagi kejadian tersebut dilihat beberapa warga dan terpantau kamera CCTV di RT 03 RW 04 Gang Garuda, Bandarharjo, Kota Semarang. Setelah mendapatkan jawaban tersebut, Joko mengaku meninggalkan rumah Suparjianto. (An)