Soroti Konflik Rempang, DPR Ingatkan Teori Sapu Lidi

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 18 September 2023 13:03 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman menyebut warga Rempang Kota Batam, Kepulauan Riau yang terancam digusur terkait rencana pengembangan kawasan Rempang Eco City adalah kaum Marhaen. “Mereka yang digusur dari lahan yang mereka tinggal di Rempang itu adalah kaum marhaen. Siapa Marhaen itu? Kata Soekarno, Marhaen adalah mereka yang punya tanah namun bukan miliknya, atau miliknya namun tanahnya sempit, atau tidak bersertifikat sehingga setiap saat harus siap digusur dan dengan paksa pindah ke tempat yang lain,” ujar Benny dalam unggahannya di X seperti dilihat Monitorindonesia.com, Senin (18/9). Benny pun mengingatkan teori sapu lidi untuk memperbaiki nasib para kaum Marhaen yakni harus bersatu. “Mereka adalah orang-orang yang selalu dirundung malang dan menderita sepanjang masa. Satu-satunya jalan untuk perbaiki nasib mereka adalah kalau mereka bersatu. Itu kata Soekarno. Ingat teori sapu lidi, hanya kalo bersatu mereka menjadi kuat dan sulit dipatahkan,” pungkasnya. Diketahui, pembangunan kawasan Rempang Eco City merupakan salah satu fokus pemerintah pusat usai Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan ke Cina pada akhir Juli 2023 lalu. Pemerintah berencana mengembangkan kawasan ekonomi baru atau The New Engine of Indonesia's Economic Growth dengan konsep “Green and Sustainable City”. Akibat penolakan warga, sempat terjadi bentrokan antara petugas gabungan dari Polri, TNI, Ditpam Badan Pengusahaan (BP) Batam, dan Satpol PP dengan warga di Pulau Rempang pada Kamis malam, (7/9) lalu. (An)