Gegara Ini, Prabowo Gabung ke Jokowi!

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 1 Oktober 2023 09:01 WIB
Jakarta, MI - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, membeberkan alasannya bergabung ke dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Maju pada 2019 lalu. "Saya mengerti banyak pendukung saya kecewa dengan saya. Saya mengerti banyak yang tidak mau saya bergabung sama Pak Jokowi. Saya mengerti, apalagi yang emak-emak nih," katanya dalam acara Seminar Nasional Kebangsaan di Hotel Bidakara, Jakarta Sabtu (30/9). Prabowo menjelaskan, bahwa dirinya tidak mau di adu domba oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan persatuan bagi Indonesia. Karena itu, dia merasa Jokowi adalah orang Indonesia yang hati dan instingnya mengatakan, bahwa Jokowi waktu itu orang 'merah putih', cinta Indonesia dan cinta rakyat. Jadi ia merasa mengapa harus di adu domba dengan orang yang sama-sama cinta Indonesia dan cinta rakyat Indonesia. "Saya tidak mau di adu domba, begitu beliau ajak saya. saya katakan, ya saya bergabung. Kita bersatu dan Indonesia tenang, dan Indonesia kuat, dan Indonesia tidak mau diadu domba lagi," ungkapnya. "Setiap lima tahun pasti ada kekuatan-kekuatan negara-negara yang selalu menunggu dan berharap dan berjuang Indonesia rusuh. Ini sejarah," lanjutnya. Prabowo menambahkan bahwa dirinya sadar akan rasa kecewa sebagian pendukungnya usai keputusannya bergabung ke Jokowi. Dia mengatakan perlu upaya dan waktu untuk menyakinkan dan menjelaskan terkait keputusannya tersebut. "Saya mengerti, saya mengerti banyak pendukung saya kecewa dengan saya. Saya mengerti banyak yang tidak mau saya bergabung sama Pak Jokowi. Saya mengerti, apalagi yang emak-emak nih," katanya. "Dan bener bahwa akhirnya saya memerlukan waktu, memerlukan upaya dan memerlukan bantuan daripada kawan-kawan untuk menjelaskan mengapa keadaan seperti itu," imbuhnya. (DI)

Topik:

Jokowi Prabowo