Fahri Hamzah: Saya Korban dari Politik Aliran, Karenanya ini Harus Diakhiri

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 28 November 2023 20:11 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah (Foto: Dhanis/MI)
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah (Foto: Dhanis/MI)

Jakarta, MI - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora), Fahri Hamzah, mengatakan politik aliran dan ekstrem kiri-kanan dalam politik Indonesia harus segera diakhiri dan tak boleh terjadi lagi. 

Menurutnya, dirinya adalah korban dari praktek politik yang tak memiliki dasar yang jelas. Selain itu, praktek politik seperti ini tak menguntungkan secara nasional.

"Saya adalah korban dari politik aliran dan pembelahan ekstrem pada dua pemilu terakhir," kata Fahri kepada wartawan, Selasa (28/11).

Karena itu, Fahri menilai, diperlukan intrupsi sebagai rekonsiliasi. Terutama elit dan bangsa Indonesia untuk menyongsong 100 tahun Indonesia merdeka.

"Dan untuk itulah, saya mendukung rekonsiliasi Prabowo-Jokowi pasca Pemilu 2019. Kita harus akhiri pertempuran ekstrim di kiri-kanan," ujarnya.

Fahri melanjutkan, bangsa Indonesia disebutnya harus menjadi moderat, ke tengah, berlabuh dan bersatu membangun negara yang kuat. Selain itu, semua pihak juga harus bersyukur sekarang, karena ketegangan seperti ini tidak terlalu besar.

"Kita harus bersatu mendukung Pak Jokowi-Prabowo untuk menyatukan bangsa kita ke depan," pungkasnya. (DI)