Pengakuan Agus Rahardjo Bak Serangan Pedang Bermata Dua untuk Joko Widodo dan Prabowo-Gibran

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 3 Desember 2023 08:20 WIB
Pengamat Politik, Ujang Komarudin (Foto: Dhanis/MI)
Pengamat Politik, Ujang Komarudin (Foto: Dhanis/MI)

Jakarta, MI - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, menilai soal intervensi Presiden Joko Widodo pada kasus Korupsi E-KTP yang diungkap oleh mantan Ketua KPK Agus Rahardjo bukanlah pertama kali terjadi.

Menurutnya, hal seperti itu sering terjadi ketika menjelang Pemilu. Sekaligus ini adalah serangan terbuka kepada Presiden dan pencalonan Prabowo-Gibran. 

"Jadi saya si melihat, ini terjadi setiap menjelang Pemilu. Jadi ini bukan pola utama ya, dalam konteks itu apakah ini bagian dari serangan kepada Jokowi, bisa jadi. Apakah ini bagian dari serangan ke Prabowo-Gibran, bisa jadi," kata Ujang saat dihubungi Monitorindonesia.com, Minggu (3/12).

Untuk itu, Ujang mengatakan, dosa-dosa politik yang sebelumnya tak pernah terlihat, lalu kemudian muncul ke permukaan menjelang Pemilu adalah hal yang lumrah. 

"Namanya juga politik, hal-hal yang masa lalu sifatnya rahasia tau-tau muncul ke publik karena Pemilu," ujarnya. 

Selain itu, Ujang menilai, apa yang terjadi saat ini sama ketika mantan ketua KPK sebelum Agus, yakni Antasari Azhar mengungkap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengitervensi dirinya terhadap kasus korupsi di Bank Indonesia tahun 2009 oleh Aulia Pohan yang merupakan besan SBY. 

"Jadi saya melihat ini bukan pertama kali, karena dulu Antasari Azhar pernah mengungkap kesalahan KPK di zaman SBY. Nah, Agus Rahardjo sekarang mengungkap kesalahan KPK di masa Jokowi," ungkapnya. 

Lebih lanjut, terkait pernyataan Agus dari sisi politik, Ujang berpendapat, bahwa ini adalah serangan pedang bermata dua yang ditujukan untuk menjatuhkan Presiden Joko Widodo sekaligus pasangan capres-cawapres nomor urut dua Prabowo-Gibran. 

"Jadi saya melihatnya ini karena mungkin ya biasa, namanya juga politik sudah saling serang dengan cara-cara tertentu. Ya tentu kelihatannya ini bagian dari serangan Agus Rahardjo kepada Jokowi atau Prabowo-Gibran," imbuhnya. (DI)