Bantah Pernyataan Cak Imin Soal Sulit Listrik dan Air Bersih, Wali Kota Balikpapan: Datanya Keliru

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 25 Desember 2023 14:00 WIB
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud (Foto: Antara)
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud (Foto: Antara)

Balikpapan, MI - Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud, membantah pernyataan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat debat cawapres (22/12), yang menyebut Kota Balikpapan masih sulit terhadap listrik dan akses air bersih, serta banyaknya jalan rusak.

Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Cawapres nomor urut 1 itu sangat keliru dan tidak berdasarkan data lapangan, pasalnya kata Rahmad, kondisi di Balikpapan baik-baik saja. 

"Itu salah data, keliru. Harusnya sebelum menyampaikan, (Cak Imin) lihat data dulu. Makanya, dia sampaikan itu tidak tepat. Kondisi Kota Balikpapan sebagai penunjang Ibu Kota Negara (IKN) sangat baik" kata Rahmad Mas'ud, di Balikpapan, Senin (25/12).

Rahmad menyatakan pasokan listrik di Kota Balikpapan sangat mencukupi dan jarang terjadi pemadaman listrik. Dan jika terjadi pemadaman listrik, hal itu karena perawatan atau gangguan non-teknis.

Sementara terkait akses air bersih, kebutuhan air untuk Balikpapan dipasok dari dua waduk yaitu Waduk Manggar dengan suplai normal 1.100 liter per detiknya, dan Bendungan Teritib dengan produksi normal 200 liter per detik.

Namun dari pembangunan IKN pula, Rahmad mengatakan Kota Minyak itu akan mendapatkan tambahan pasokan air dari Bendungan Sepaku Semoi hingga 500 liter per detik.

"Untuk air bersih, kami terus berupaya memenuhi agar Kota Balikpapan menjadi kota yang sangat layak ditinggali," ujarnya.

Rahmad menambahkan Kota Balikpapan juga berbenah sebagai Kota penunjang IKN, seperti penanganan banjir dan perbaikan infrastruktur.

Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyatakan pernyataan keprihatinannnya kepada tiga Kota yang ada di Kalimantan, yaitu Balikpapan, Pontianak dan Banjarmasin.

Cak Imin, dalam debat cawapres, menyebut tiga kota itu kurang mendapatkan perhatian dan terjadi ketimpangan di tengah pembangunan IKN di Kaltim.