Klarifikasi Soal Membangun 40 Kota Setara Jakarta, Koalisi Perubahan Dinilai Tak Konsisten

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 31 Desember 2023 15:08 WIB
Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) (Foto: MI/Dhanis)
Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Pengamat Politik Citra Institute Efriza, menilai pernyataan klarifikasi yang dilontarkan Timnas AMIN atas pernyataan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar saat debat cawapres (22/12) yang mengatakan bakal membangun 40 kota setara Jakarta, mununjukan bahwa Cak Imin tak menguasai gagasan visi-misi. 

"Jika dicermati, ini menunjukkan Cak Imin sosok cawapres yang ceplas-ceplos, gagasan dalam visi-misinya tak dikuasai penuh oleh dirinya. Ia ingin tampil memikat saja di publik, meski nyatanya keliru gagasan yang ditawarkannya," kata Efriza kepada Monitorindonesia.com, Minggu (31/12).

"Diralatnya pernyataan cawapres oleh juru bicara Timnas AMIN dengan menyatakan itu adalah maksudnya pembangunan dengan upgrading 40 kota yang sudah ada di seluruh Indonesia, juga ia mengakui untuk sampai level Jakarta, hal mustahil," tambahnya. 

Efriza melanjutkan, klarifikasi yang dilakukan Tim AMIN menandakan bahwa pasangan capres-cawapres yang diusung oleh koalisi perubahan tak memiliki konsistensi dalam hal gagasan. 

"Dengan diralat sebagai gagasan 'kepleset lidah' malah menunjukkan kepada publik bahwa paslon Anies-Imin tidak dapat konsisten terhadap gagasan, visi-misinya, terlalu ambisius namun tak disertai kajian yang bijak," ujarnya. 

Untuk itu, Efriza menilai bahwa pasangan tersebut kedepannya akan melakukan hal yang sama, yakni bakal terus mengklarifikasi mengenai gagasan-gagasan yang sudah disampaikan kepada publik. 

"Kesalahan awal penyampaian gagasan di debat ini, dapat jadi pelajaran publik, paslon ini memungkinkan akan terus meralat gagasan-gagasannya jika terjadi polemik di masyarakat, artinya gagasannya memungkin ambisi semata tapi kajiannya kurang bijak," pungkasnya. (DI)