Megawati Minta KPU dan Bawaslu Kerja Benar, Singgung Zaman Orba: Sewaktu-waktu Bisa Dibubarkan

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 10 Januari 2024 12:13 WIB
Megawati Soekarnoputri (Foto: MI/An)
Megawati Soekarnoputri (Foto: MI/An)

Jakarta, MI - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bekerja dengan benar. Di mana seharusnya Pemilu 2024 berlangsung secara demokratis, langsung, umum, bebas dan rahasia (luber).

"Jadi tidak digiring lo. Tolong ya," kata Megawati di cara HUT ke-51 PDIP di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, (10/1).

Megawati kemudian membandingkan di mana zaman orde baru, KPU bernama Lembaga Pemilihan Umum (LPU) yang menurutnya lebih kuat. "Waktu reformasi itu dijadikan komisi saya selalu mengatakan tapi saya selalu dibuli. Komisi sifatnya adhock kan, sewaktu-waktu bisa dibubarkan," kata dia.

Megawati juga mewanti-wanti agar rakyat jangan sampai tergiur hanya dengan melihat sosok calon presiden di Pilpres 2024. Namun, hal yang perlu dilihat adalah pikiran dan hatinya yang harus menjadi satu. "Cermati rekam jejaknya, moral etika, tangggungjawabnya, memahami rakyat," kata Megawati.

Dalam keseluruhan syarat-syarat menjadi pemimpin, kata Megawati, PDIP, PPP, Perindo dan Hanura yakin, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md lah yang memenuhi syarat tersebut.  "Mereka kesatuan dwi tunggal, tidak ada negara maju yang pemimpinnya tanpa memperjuangkan hukum, manunggal dengan rakyat," ujarnya.

Megawati mengatakan, kalau ada pemimpin yang tidak menjalankan kewajibannya, tidak melindungi rakyat pasti guncang.

"Rules of the game adalah partai yang memilih calonnya. Saya selalu lihat-lihat yang bagus, sampai saya kontemplasi, bicara sama bapak saya. Lihat liat lihat trus harus ada keputusan. Bukannya asal oh kamu saja jadi pemipin," katanya.