PDIP: Pemimpin Itu Muncul dari Bawah, Bukan dari Keluarga

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 10 Januari 2024 16:01 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (Foto: MI/Dhanis)
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa pemimpin yang baik semestinya lahir dari rahim rakyat dan bukan lahir serta dibesarkan oleh keluarga elite. 

Kata Hasto, seorang pemimpin memang harus mempersiapkan pengganti pasca kepemimpinannya, tetapi bukan berarti harus dari keluarga sendiri.

"Tugas seorang pemimpin itu juga ditentukan untuk mempersiapkan, siapa calon pemimpin dan itu muncul seharusnya dari bawah bukan dari keluarga," kata Hasto usai acara HUT ke-51 PDIP di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, (10/1).

Selain itu, Hasto juga menanggapi soal isu perpanjangan Presiden menjadi tiga periode yang diarahkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. 

Menurutnya Jokowi sangat paham terhadap konstitusi yang mengatur jabatan Presiden hanya diperbolehkan dalam 2 periode kepemimpinan, sehingga itu yang menjadi penekanannya. 

"Ya pak Jokowi juga sudah sangat paham konstitusi mengamanatkan jabatan Presiden hanya 2 periode dalam demokrasi yang sehat. Itu yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya," ujarnya. 

Untuk itu, ia meyakini Pemilu 2024 akan terjadi perubahan kepemimpinan nasional dan pasangan Ganjar-Mahfud akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI selanjutnya. 

"Dari apa yang disampaikan oleh Ibu Mega mendengarkan suara rakyat, bahkan termasuk dari K.H Ma'ruf Amin, kami percaya bahwa Pak Ganjar dan Prof Mahfud Md lah yang menjawab berbagai harapan dari rakyat," pungkasnya. (DI)