TKN Sebut Isu Pemakzulan Presiden Jokowi Ditujukan untuk Ganggu Kemenangan Prabowo

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 15 Januari 2024 17:36 WIB
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Juri Ardiantoro (Foto: MI/Dhanis)
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Juri Ardiantoro (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Juri Ardiantoro, buka suara soal isu pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi), menurutnya isu tersebut sengaja diciptakan oleh pihak-pihak yang memang paham bahwa pemakzulan terhadap Presiden tak mungkin dilakukan.

"Jadi isu atau masalah yang sengaja digulirkan oleh beberapa orang untuk membangun narasi pemakzulan terhadap Presiden Jokowi itu, kita tahu sebenarnya mereka paham bahwa melakukan pemakzulan terhadap Presiden itu tidak mudah, sulit dan hampir tidak mungkin," kata Juri di Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (15/1).

Menurutnya tujuan dari isu tersebut diciptakan bukan untuk melengserkan Jokowi dari jabatan Presiden, tetapi tujuan sebenarnya ialah agar pasangan Prabowo-Gibran tak memenangkan kontestasi Pilpres 2024.

"Tetapi mereka memerlukan manuver itu untuk terus menerus mengganggu Pak Jokowi, mengganggu Presiden yang intinya mengganggu jalan kemenangan Pak Prabowo," ujarnya.

Karena kata Juri, melengserkan Jokowi dari jabatan Presiden sangatlah sulit bahkan hampir tidak mungkin. Untuk itu menurutnya ada pihak-pihak yang berusaha memisahkan Jokowi dan Prabowo agar elektabilitas Prabowo-Gibran menurun drastis.

"Jadi sebetulnya tujuan mereka tidak soal pemakzulan karena mereka tahu akan sulit dan tidak mungkin, tapi mereka nyata nyata ingin memisahkan Pak Jokowi dari Pak Prabowo dan isu itu betul-betul isu yg dibuat untuk mengganggu jalan kemenangan Pak Prabowo. Ya ini betul-betul gerakan politik elektoral," ungkapnya.

Meski begitu, kata Juri, pihaknya merasa tak tergganggu dengan gerakan yang dilakukan oleh lawan politiknya dan menganggap hal tersebut adalah hal yang biasa di dalam pertarungan politik.

"TKN tidak terganggu, tim kami tidak terganggu kami tau itu manuver politik saja di level elite dan bahkan pertemuannya sempat difasilitasi dan diterima oleh salah satu cawapres kita meskipun atas nama Menko Polhukam," kata Juri.

"Tapi kita tahu semua sudah membaca ini manuver politik pemilu dan kita semua di sini mengganggap biasa saja, tidak ada yang luar biasa karena itu bagian dari membangun narasi politik saja," jelasnya. (DI)