Mahfud MD: Harus Ada Aturan Hukum yang Mengatur Soal Pupuk Subsidi

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 21 Januari 2024 20:42 WIB
Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD (Foto: MI/Dhanis)
Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, mengatakan bahwa saat ini minat masyarakat desa terhadap petani kurang diminati karena menurut mereka akan rugi jika menjadi petani.

"Kan masalahnya itu salah satu yang sering kita dengar lahan berkurang, petani berkurang.Orang desa tidak mau lagi menjadi petani, karena justru rugi," kata Mahfud di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1) malam.

Apalagi kata Mahfud, para petani kerap dipersulit dalam mendapatkan pupuk subsidi. Untuk itu, menurutnya disitulah letak persoalan serius yang harus diatasi.

"Terkadang kalau mau mendapat pupuk bersubsidi dipersulit bukan main dan harus beri ke tengkulak. Nah di sini problemnya, sebenarnya bagaimana penegakan aturan-aturan itu," ujarnya.

"Kami di Jawa Tengah itu pernah punya program di mana Pak Ganjar waktu jadi Gubernur membuat 29 badan usaha milik petani, yang itu efektif untuk membantu petani saling menolong menggarap tanahnya, sehingga dia kerasan di desa," tambahnya.

Adapun dalam debat ini, tiga calon wakil presiden (cawapres) yang berkontestasi dalam Pilpres 2024 beradu gagasan. Tema debat ini adalah pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, hingga masyarakat adat dan desa.

Dalam debat ini cawapres Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD akan menjelaskan visi dan misinya, serta menjawab pertanyaan panelis dan sesama mereka sendiri. Sama seperti pada debat cawapres sebelumnya, para capres dari masing-masing paslon akan hadir, tetapi porsi bicara hanya untuk cawapres. (DI)