PDIP Kerahkan 1,6 Juta Saksi untuk Cegah Kecurangan Pemilu 2024

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 30 Januari 2024 18:41 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (Foto: MI/Dhanis)
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah membangun sistem Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) yang berjumlah 1,6 juta saksi untuk mengawal proses jalannya pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Kata Hasto, saksi-saksi itu disiapkan untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya kecurangan pemilu.

"Saat ini sudah ada 1,6 juta saksi yang khusus dipersiapkan oleh PDIP, by name by adress, dan dilengkapi sistem untuk mencegah berbagai bentuk kecurangan kecurangan pemilu," kata Hasto di Media Center Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa (30/1).

Pasalnya Hasto mengaku, telah mendapatkan berbagai laporan mengenai potensi terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan pemilu.

"Misalnya di Jawa Timur, kepala daerah-kepala daerah kami ada yang ditelepon oleh oknum aparat yang kemudian meminta suara setiap TPS setiap desa dapat dikumpulkan 100 suara untuk partai yang dekat dengan kekuasaan," kata Hasto.

Untuk itu, kata Hasto alasan BSPN dibentuk agar pemilu dapat berlangsung jujur dan adil yang kemudian dengan sangat mudah diawasi langsung oleh rakyat.

"Sehingga berbagai upaya membangun pemilu jurdil melalui pengawasan secara langsung oleh rakyat," jelas Hasto. (DI)