Prabowo-Gibran Rayakan Kemenangan Hitung Cepat: Dua Kubu 'Meradang', Bawaslu Temukan Hal Ini

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 15 Februari 2024 16:54 WIB
Deklarasi kemenangan hasil hitung cepat sementara pilpres 2024. Airlangga H (kiri), Prabowo Subianto (tengah) dan Gibran R.R (kiri) (Foto: MI/Aswan)
Deklarasi kemenangan hasil hitung cepat sementara pilpres 2024. Airlangga H (kiri), Prabowo Subianto (tengah) dan Gibran R.R (kiri) (Foto: MI/Aswan)

Jakarta, MI - Hitung cepat (quick count) bukanlah hasil resmi penghitungan suara pemilihan umum (Pemilu) khususnya pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sejak kemarin telah melakukan rekapitulasi penghitungan suara atau real count.

Meski begitu, di hari pencoblosan kemarin situs KPU RI tidak bisa diakses. Sekitar satu bulan ke depan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan real count dan hasilnya baru akan diumumkan pada Maret mendatang.

Namun dalam hitung cepat oleh sejumlah lembaga survei setelah pemungutan suara pada Rabu (14/2) kemarin. Pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, nomot urut 02 mengungguli dua pesaingnya pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 01 dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan nomor urut 03.

Tak tanggung-tanggung, Prabowo-Gibran bersama para relawan dan pendukungnya lantas mendeklarasikan kemenangannya dan optismistis dirinya akan menang satu putaran di Istora Senayana, Jakarta Rabu malam.

Kendati, perlu digarisbawahi bahwa hasil quick count yang ditampilkan lembaga survei bukan hasil resmi pemilu. Pasalnya, hasil perhitungan suara yang resmi akan disampaikan langsung oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Setelah Prabowo-Gibran diklaim unggul dalam hasil hitung cepat sementara dan mendeklarasikan kemenangan. Kubu Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin pun bekerja sama untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu ini. Namun kubu Prabowo-Gibran tak diam saja, mereka minta bukti dugaan-dugaan itu. 

“Ya nanti kita lihat, (tidak) diucapkan tapi dibuktikan,” kata Wakil Ketua Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu malam.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Andika Perkasa menyatakan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024.

"Komunikasi informal sudah. Tim hukum pun sudah bertemu sebelum hari ini. Jadi menurut saya komunikasi sudah dilakukan dan masih akan terus dilanjutkan, sampai sejauh mana kita lihat saja," kata Andika di Posko Pemenangan TPN Teuku Umar, Jakarta, Rabu.

Mantan Panglima TNI ini mengaku pihaknya masih mendalami berbagai dugaan kecurangan selama Pemilu 2024. Jenderal purnawirawan bintang empat itu itu mengaku pihaknya akan mengumpulkan informasi agar mendapatkan bukti-bukti yang cukup kuat.

"Kami juga terus mengumpulkan semua yang bisa kami kumpulkan dari semua masyarakat Indonesia yang menemukan kelainan-kelainan, kita tidak menyebutkan dengan kata lain, tapi kelainan-kelainan yang tidak lazim, termasuk yang tengah berlangsung saat ini. Nah itu akan kami kumpulkan terus untuk memastikan bahwa kita punya list atau daftar yang cukup untuk nanti kita tindaklanjuti," kata Andika sebagaimana dikutip Antara.

Sebelumnya, Ketua Tim Hukum Timnas AMIN Ari Yusuf Amir mengaku pihaknya menerima banyak laporan dugaan kecurangan Pemilu 2024. Ari menilai masyarakat sudah paham situasi dan tahu langkah yang mesti dilakukan jika menemukan kecurangan di TPS.

"Banyak hal-hal yang terjadi di lapangan yang sudah diantisipasi sendiri oleh masyarakat, laporan ini diserahkan kepada kami," kata Ari di Markas Pemenangan Timnas AMIN, Jakarta, Rabu.

Dalam waktu dekat, Ari mengaku pihaknya akan menjelaskan mengenai jenis-jenis kecurangan dari laporan yang diterimanya. Timnas AMIN juga disebutnya bakal menindaklanjuti dugaan-dugaan kecurangan tersebut.

Pasca pencoblosan dan saling kalaim ada dugaan kecurangan dalam pemilu ini. Bawaslu pun telah buka suara. Bahkan Bawaslu menemukan 19 permasalahan pada tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 yang digelar Rabu (14/2) itu.

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan, dari 19 masalah itu, 13 di antaranya permasalahan pada pemungutan suara dan enam permasalahan pada pelaksanaan penghitungan suara.

"Data tersebut berdasarkan hasil patroli pengawasan di 38 provinsi yang dituangkan melalui aplikasi Sistem Informasi Pengawasan Pemilu (Siwaslu) hingga 15 Februari 2024 pukul 06.00 WIB,” kata Bagja dalam konferensi pers Kamis (15/2).

Ia juga mengatakan bahwa pihanya sedang merekapitulasi temuan surat suara yang telah tercoblos saat pemungutan suara.

Bagja mengatakan pihaknya dengan kepolisian memiliki tenggat waktu untuk melakukan pengusutan tersebut. Bagja mengatakan pihaknya memiliki waktu 14 hari penyusunan dan 14 hari penyelidikan sesuai dengan UU Pemilu.

"Kalau sudah ditemukan, diregister oleh Bawaslu, maka akan melanjutkan ke penyelidikan dan polisi pun hanya punya waktu 14 hari. Jadi itu akan sangat tergantung dengan hal tersebut," lanjut Bagja.

Sementara itu, Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengatakan Bawaslu belum dapat memastikan jumlah surat suara yang telah tercoblos. Lolly mengatakan surat suara yang sudah tercoblos itu telah dianggap rusak dan tidak dapat digunakan.

"Kalau soal jumlah yang diduga sudah tercoblos duluan ke paslon 1, paslon 2, paslon 3 saat ini sedang kami rekap," kata Lolly.

"Tetapi terhadap peristiwa itu sudah dilakukan berbagai upaya, salah satunya adalah dengan menyatakan surat suara tersebut rusak ya dan kemudian pemilih diberikan surat suara pengganti," sambungnya.

Lolly menambahkan, sejumlah masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pemilu 2024 antara lain: 2.413 TPS yang didapati adanya pemilih menggunakan hak pilihnya lebih dari satu kali, 2.271 TPS didapati terjadi intimidasi kepada pemilih atau penyelenggara pemilu.

Selain itu, di 2.632 TPS didapati adanya mobilisasi dengan mengarahkan pilihan pemilih baik oleh tim sukses, peserta pemilu, dan penyelenggara, untuk menggunakan hak pilihnya di TPS.

Selain itu, ada pula pelanggaran lain yang terjadi di 2.509 TPS, yang didapati adanya saksi yang tidak dapat menunjukan surat mandat tertulis dari tim kampanye atau peserta pemilu.

Update hitung suara atau real count resmi KPU untuk Pilpres

Hingga Kamis (15/2/2024) pukul 12.00 WIB, sudah ada hasil penghitungan di 350.151 dari 823.236 TPS atau sekitar 42.53 persen dari total data.

Pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, saat ini memperoleh 6.456.923 suara atau sekitar 24,59 persen.

Sementara pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sejauh ini masih unggul dengan perolehan suara 14.809.016 atau mencapai 56,39 persen.

Sedangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, meraih sebanyak 4.997.331 suara atau 19,03 persen.

Hasil sementara real count KPU itu tidak jauh berbeda dengan hasil quick count yang dirilis sejumlah lembaga yang juga memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.

Berdasarkan quick count yang diselenggarakan Litbang Kompas, hingga Kamis (15/2/2024) pukul 12.58 WIB dengan total data yang masuk mencapai 93,9 persen, Prabowo-Gibran memperoleh 58,6 persen suara.

Lalu untuk pasangan Anies-Muhaimin mendapatkan 25,26 persen suara dan pasangan Ganjar-Mahfud memiliki 16,15 persen suara.

Hasil hitung atau real count dari KPU ini akan terus berlanjut dengan menghitung dari publikasi Form Model C/D Hasil atau hasil penghitungan di TPS.

Bagi yang ingin memantau real count KPU bisa mengakses tautan https://pemilu2024.kpu.go.id/.

Hasil Real Count KPU Pilpres 2024

Kamis, 15 Februari 2024

Data Masuk: 350.151 dari 823.236 TPS atau sekitar 42.53% hingga pukul 12.00 WIB

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 6.456.923 suara (24,59 persen), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka: 14.809.016 suara (56,39 persen) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 4.997.331 suara (19,03 persen). (wan)