Anies Ajak Masyarakat Kumpulkan Bukti-bukti Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 16 Februari 2024 18:07 WIB
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan (Foto: MI/Dhanis)
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, mengaku sependapat dengan pernyataan presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengimbau peserta Pemilu untuk melaporkan ke Bawaslu ataupun ke Mahkamah Konstitusi (MK) jika terjadi dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu serentak 2024.

Berangkat dari pernyataan Jokowi itu, Anies pun mengajak kepada seluruh masyarakat yang melihat adanya kejanggalan dalam pelaksanaan pemungutan suara untuk mengumpulkan bukti-bukti dugaan kecurangan agar bisa segera ditindaklanjuti oleh institusi terkait.

"Karena itu lah saya sampaikan kepada semua, kumpulkan saja fakta-fakta kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan dan itu perlu kita tunjukan nanti ke Bawaslu," kata Anies di Masjid Al Alzhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).

Karena yang terpenting dari Pemilu kata Anies, adanya kejujuran dan keadilan dalam pelaksanaannya. Serta tidak adanya tekanan kepada penyelenggara Pemilu ataupun mengharapkan imbalan.

"Yang penting (Pemilu) terjadi jujur dan adil dan pemilihan itu berdasarkan pilihan warga, bukan berdasarkan tekanan, bukan berdasarkan imbalan," tukasnya. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, jika ditemukan dugaan kecurangan-kecurangan dalam proses perhitungan suara dalam Pemilu 2024, maka silahkan dilaporkan ke Bawaslu sesuai mekanisme yang berlaku.

"Ya semuanya kan ada mekanismenya kalau di lapangan ada kecurangan bisa dilaporkan ke Bawaslu," kata Jokowi usai mencoblos di TPS 10 Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).

Namun kata Jokowi, jika dugaan kecurangan yang dilaporkan ke Bawaslu itu masih belum tuntas, ia pun menyarankan untuk mengajukan gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kalau masih belum (tuntas), kan masih ada gugatan lagi di Mahkamah Konstitusi. Saya kira mekanisme seperti itu yang harus semuanya mengikuti," ujarnya.

Kendati begitu, Jokowi tetap berharap Pemilu 2024 bisa berjalan baik tanpa adanya kecurangan, sehingga pesta demokrasi ini bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat.

"Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap menjadi pestanya rakyat dan juga berlangsung dengan luber dan jurdil diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia," jelasnya. (DI)