Demo di KPU, Poros Buruh Tolak Hasil Pilpres

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 21 Februari 2024 17:59 WIB
Aksi Demonstrasi oleh Poros Buruh di depan Kantor KPU RI (Foto: MI/Dhanis)
Aksi Demonstrasi oleh Poros Buruh di depan Kantor KPU RI (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Sekelompok massa yang mengatasnamakan Poros Buruh untuk perubahan Anies-Muhaimin 2024-2029 melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (21/2).

Aksi tersebut menuntut penolakan terhadap hasil Pemilu presiden (Pilpres) karena diduga banyaknya kecurangan yang dilakukan secara struktur dan masif.

"Kita berasumsi bahwa telah terjadi pelanggaran administratif yang terstruktur sistematis dan masif," kata Juru Bicara Timnas AMIN, Refli Harun dalam orasinya di atas mobil komando.

Kata Refli, KPU harus membuka diri terhadap kecurangan-kecurangan yang dilakukan dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).

"Adanya kecurangan-kecurangan dalam sistem IT-nya. Dan sistem IT yang bekerja dengan algoritma tertentu yang memenangkan pasangan-pasangan calon tertentu menang," kata Refli lagi.

"Karena itu algoritma itu harus dibuka. Kita harus melakukan pengecekan audit forensik terhadap sistem IT KPU," tambahnya menegaskan.

Lebih lanjut, kata Refly pihaknya juga akan membawa persoalan kecurangan ini kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI dan Mahkamah Konstitusi (MK) 

"Kawan-kawan semua. Kita juga sedang mempertimbangkan untuk membawa perkara ini ke mahkamah konstitusi," katanya 

"Tapi saya tes dulu. Percaya nggak Mahkamah Konstitusi?" Eggak, jawab massa aksi dengan tegas.

"Sama dengan saya, nggak percaya juga," ucap Refli.

"Tapi persoalannya, kita tidak memiliki pilihan-pilihan yang banyak. Pilihan yang bisa dilakukan adalah, salah empatnya yang seperti yang saya katakan tadi adalah ke mahkamah konstitusi," ujarnya. (DI)