Program Makan Siang Gratis, Buat Para Guru Sekolah Gelisah

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 5 Maret 2024 14:57 WIB
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Foto: MI/Dhanis)
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Anggota Fraksi PKS DPR RI, Fahmi Alaydrus, menyoroti wacana program makan siang dan susu gratis yang dibiayai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Menurutnya penggunaan dana BOS untuk merealisasikan program yang dicanangkan pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran mulai menimbulkan kegelisahan bagi tenaga pendidik.

Pernyataan itu disampaikan Fahmi saat menginterupsi di rapat paripurna ke-13 masa sidang ke IV di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (5/3). 

"Kami sampaikan karena wacana tersebut sudah mulai menggelisahkan banyak pihak terutama pihak-pihak yang terkait dengan kepentingan peningkatan mutu pendidikan," katanya. 

"Terutama juga bagi teman-teman tenaga pendidik, teman-teman guru mereka gelisah, mereka khawatir," tambahnya. 

Kata Fahmi, mereka khawatir jika sebagian dana BOS yang rencananya digunakan untuk program tersebut akan memotong honor atau upah mereka sebagai pengajar di sekolah. 

"Kemudian dana tersebut tergerus dan akhirnya yang sebagian dari dana BOS itu dipergunakan untuk menunjang honor mereka mereka akan mendapatkan atau mengalami kerugian," ucapnya. 

Untuk itu, ia memohon kepada pimpinan DPR RI agar dapat mengawasi dana BOS tidak diganggu gugat. Karena program makan siang gratis sangat tidak relevan dengan peningkatan mutu pendidikan. 

"Jadi saya mohon mudah-mudahan ini menjadi perhatian kita DPR RI untuk terus mengawasi, jangan sampai anggaran pendidikan yang sangat-sangat diperlukan itu kemudian terganggu dengan wacana-wacana yang sangat tidak relevan dengan peningkatan mutu pendidikan," tandasnya. (DI)