Anies: Demokrasi Indonesia Harus Dikoreksi

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 9 Maret 2024 20:46 WIB
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan (Foto: MI/Dhanis)
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan, mengatakan bahwa Indonesia belakang ini marak terjadi praktek-praktek demokrasi yang tak sehat dan dilakukan secara masif. 

Hal itu disampaikan Anies yang hadir melalui sambungan telephone dalam acara “Demos Festival: Omon-omon Soal Oposisi” yang disiarkan kanan YouTube @Jakartanicus dikutip Sabtu (9/3).

"Semua yang ada di sini menyaksikan dalam beberapa waktu kemarin betapa praktek demokrasi yang tidak fair itu terjadi secara masif," kata Anies. 

Sebab itu, kata Anies, dalam mempertahankan keutuhan demokrasi bangsa tak bisa dilakukan sendiri-sendiri, dalam arti lain rakyat mesti memperjuangkan keutuhan itu secara bersama. 

"Nah, ini harus dikoreksi dan ini harus diperjuangkan bersama," ujarnya. 

Lebih lanjut, Anies menyebut bahwa orang-orang yang hadir di acara tersebut adalah orang-orang yang peduli dan mau menyelematkan demokrasi Indonesia. Karena kata Anies, politik Indonesia kedepan harus sehat dan mengedepankan kejujuran dan keadilan. 

"Terimakasih memilih untuk menjadi bagian yang menyelamatkan demokrasi, memilih menjadi bagian yang memilih demokrasi lebih baik," tuturnya. 

"Memilih untuk memastikan bahwa Indonesia kedepan bukan Indonesia yang praktek politiknya, praktek politik yang mengedepankan kepentingan sekelompok kecil yang raksasa, tapi yang mengedepankan prinsip-prinsip keadilan," tambahnya.