Balas Pernyataan Luhut soal Pengkritik Pemerintah, Anies Ingatkan Prinsip Demokrasi

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 16 Maret 2024 10:48 WIB
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan (Foto: MI/Dhanis)
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengkritik balik pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta pengkritik pemerintah pindah dari Indonesia. 

Anies mengatakan, Luhut seharusnya menghormati kebebasan berbicara dalam prinsip demokrasi. Dan pemerintah semestinya menjelaskan dari setiap apa yang dikritik. 

"Di situlah pentingnya kenapa dalam prinsip demokrasi itu ada kebebasan berbicara. Kalau ada komentar dan kritik, ini jadikan sebagai kesempatan menjelaskan kepada publik," kata Anies kepada wartawan, Jumat (15/3/2024).

Kata Anies, pemerintah harus belajar menerima kritikan rakyat dan juatru semestinya pemerintah memberikan kesempatan kepada rakyat dalam bertanya ataupun mengkritik. 

"Sehingga nanti rakyat akan banyak mendengar bagaimana kebijakan pemerintah. Dengan apa? Dengan ada komentar, pertanyaan, kritik, dan sanggahan," ujar Anies.

Diketahui, sebelumnya Luhut mengatakan agar para pengkritik jangan selalu melulu memandang pekerjaan pemerintah buruk. Dan jika semua yang dipandang buruk, maka lebih baik pindah kewarganegaraan dari Indonesia. 

"Jadi saya berharap kita semua harus bangga jadi orang Indonesia, kita kritik bangsa tapi yang membangun. Jangan merasa semua jelek. Kalau jelek pindah saja kau dari Indonesia ini," kata Luhut Kamis (7/3/3024).