Pertemuan Prabowo dan Bos Nasdem, Bukti Jokowi Sukses Tundukan Surya Paloh

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 23 Maret 2024 13:36 WIB
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menerima kunjungan Presiden terpilih Prabowo Subianto di Nasdem tower (Foto: Repro)
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menerima kunjungan Presiden terpilih Prabowo Subianto di Nasdem tower (Foto: Repro)

Jakarta, MI - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas, menilai pertemuan Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem tower adalah bukti bahwa Presiden Jokowi telah berhasil menundukannya. 

"Pertemuan Prabowo dengan Surya Paloh di NasDem Tower menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo sudah berhasil menaklukkan Surya Paloh yang dipanggil ke Istana beberapa hari setelah selesai pemungutan suara," kata Fernando saat dihubungi Monitorindonesia.com, Sabtu (23/3/2024). 

Kata Fernando, pertemuan itu juga bisa menjadi bukti untuk menindaklanjuti kesepakatan politik yang terjadi, setelah sebelumnya Jokowi bertemu dengan Paloh di Istana Negara Negara, pada Minggu (18/2/2024) lalu. 

"Sangat mungkin pertemuan keduanya menindaklanjuti kesepakatan antara Jokowi dengan Surya Paloh dan atas sikap Partai NasDem yang menerima hasil pemilu (pilpres dan pileg)," ujarnya. 

Fernando menduga, bahwa partai Nasdem telah menyatakan sikap untuk bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran. Hal itu dikuatkan juga dengan pernyataan Gibran dan Bahlil yang menyebut bakal ada partai politik yang merapat ke kubunya. 

"Saya sangat meyakini Partai NasDem sudah menentukan sikap politik bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran. Apalagi sudah ada sinyal yang disampaikan oleh Gibran dan Bahlil mengenai adanya partai yang akan bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran," ujar Fernando. 

Lantas, ia pun mempertanyakan sikap dari Surya Paloh dan Partai Nasdem yang begitu mudha dilobi oleh Jokowi, padahal Nasdem telah kehilangan 2 menterinya dari Kabinet Indonesia Maju. 

"Ada apa dengan Surya Paloh yang dengan mudah ditaklukkan oleh Jokowi sementara Partai NasDem kehilangan 2 kursi menteri dari Kabinet Jokowi-Amin," tuturnya. 

"Jangan-jangan ada "dosa" Surya Paloh yang dipakai oleh Jokowi untuk menaklukkannya sehingga dengan rela menerima hasil Pilpres," pungkasnya. (DI)