Amien Rais Menyesal Pernah Ubah MPR Tak Lagi Jadi Lembaga Tertinggi Negara

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 5 Juni 2024 15:15 WIB
Ketua MPR RI periode 1999-2004 Amien Rais bersama Pimpinan MPR RI Periode 2019-2024 di Kompleks Parlemen (Foto: MI/Dhanis)
Ketua MPR RI periode 1999-2004 Amien Rais bersama Pimpinan MPR RI Periode 2019-2024 di Kompleks Parlemen (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Ketua MPR RI periode 1999-2004 Amien Rais, menyampaikan permohonan maafnya karena telah mengubah status MPR tak lagi menjadi lembaga tertinggi negara lewat amendemen sewaktu masih menjabat.

Untuk diketahui, MPR RI telah melakukan amendemen UUD 1945 sebanyak empat kali, sejak 1999 hingga yang terakhir pada 2002.

Hal itu disampaikannya usai menghadiri silaturahmi dengan para pimpinan MPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024).

"Jadi mengapa dulu saya Ketua MPR itu, melucuti kekuasaannya sebagai lembaga tertinggi, yang memilih presiden, dan wakil presiden itu karena perhitungan kami dulu perhitungan yang agak naif, sekarang saya minta maaf," kata Amien.

Amien mengungkapkan alasan MPR RI saat itu melakukan amendemen karena untuk memberikan kebebasan rakyat dalam memilih presiden dan wakil presiden.

Namun, kala itu ia tidak memikirkan perihal transaksi politik dalam setiap proses demokrasi lewat Pemilu.

"Jadi dulu kita mengatakan kalau dipilih langsung one man one vote mana mungkin ada orang mau menyogok 127 juta pemilih, mana mungkin, perlu ratusan triliun, ternyata mungkin, itu luar biasa kita ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Amien Rais mempersilahkan jika MPR melakukan amendemen untuk mengembalikan kedudukan MPR sebagai lembaga tertinggi negara. Termasuk pemilihan presiden dan wakil presiden kembali dipilih oleh MPR RI.

"Jadi sekarang kalau mau dikembalikan dipilih MPR, mengapa tidak? MPR kan orangnya berpikir, punya pertimbangan," ujarnya.

"Jadi itu saja, mudah-mudahan kita doakan semua, MPR sekarang bisa menunaikan tugasnya, jadi lembaga tertinggi lagi, karena kalau tidak nanti MPR kurang berbobot," pungkasnya.