Titiek Soeharto Sebut Biaya Pembangunan Pagar Laut Siluman Rp12 Miliar

Mohammad Mufti
Mohammad Mufti
Diperbarui 21 Januari 2025 17:41 WIB
Foto: Antaranews
Foto: Antaranews

Jakarta, MI - Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Titiek Soeharto menyebut biaya pembangunan pagar laut siluman yang terbentang sepanjang 30,16 kilometer menelan biaya sebesar Rp12 miliar.

Titiek mengatakan, bahwa berdasarkan informasi bahwa dana puluhan miliar tersebut merupakan sumbangan swadaya dari para nelayan setempat. 

"Sudah dihitung-hitung ada hitung katanya Rp12 miliar gitu ya. Terus tiba-tiba ada mengaku bahwa ada sekelompok nelayan yang swadaya membangun pagar laut ini," katanya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (21/1/2024).

Lebih lanjut, Titiek Soeharto menjelaskan, bahwa hal tersebut menjadi anomali apabila nelayan memiliki uang sebanyak itu untuk membangun pagar laut.

"Ini dari Komisi IV sedang berusaha untuk mensejahterakan kehidupan para nelayan, Kok tiba-tiba nelayan punya duit segitu-gitu ya. Ini kan sangat mengada-ada," tuturnya. 

Selain itu, mantan istri Presiden Prabowo Subianto itu mengatakan telah menjadwalkan pemanggilan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Teronggono, pada Rabu (22/1/2024).

Jadwal pemanggilan Menteri KKP itu untuk membahas perihal pagar misterius yang membentang sepanjang 30,16 kilometer di kawasan laut pesisir Tangerang, Banten.

"Kami rencananya besok akan ketemu dengan Kementerian Kelautan Perikanan, rencananya, jadi kalau mereka tidak ada sidang kabinet kemungkinan besok," ujarnya. 

Titiek mengatakan, pagar laut yang sudah menjadi polemik selama satu bulan ini sudah terlalu lama berlarut-larut. Ia pun mendesak agar pemerintah segera mencari tahu siapa dalang dibalik pemasangan tersebut.

"Ini sudah lama, sebulan ya masa enggak dapet-dapet. Siapa sih yang bikin 30 kilometer loh itu sama dengan separoh Jagorawi, itu pagarnya adanya di laut bukan di daratan kan susah bikinnya," ucapnya. 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali bersepakat untuk membongkar pagar laut sepanjang 30 KM di Tangerang, Banten.

Keduanya sempat berseteru karena berbeda pendapat soal pembongkaran tersebut. 

TNI AL yang mulanya membongkar secara bertahap pagar laut itu tidak mendapatkan restu dari Menteri KKP. Kini pihaknya bersama dengan Wakil Menteri KKP Didit Herdiawan akan melakukan langkah pembongkaran dengan jajaran TNI AL.

"Kita berkoordinasi dengan kepala staf Angkatan Laut beserta jajaran. Saya dan Pak Wamen dalam rangka mengevaluasi terhadap apa yang sekarang ini menjadi isu ramai itu adalah terkait pagar laut," kata Trenggono dalam keterangannya, Jakarta, Senin (20/1).

Ia mengungkapkan, pembongkaran bakal dilakukan usai evaluasi final yang dijadwalkan pada Rabu (22/1/2025). 

"Jadi kita akan memberikan batasan waktu sampai dengan besok Rabu pagi kami akan rapat lalu siangnya kami akan melakukan pembongkaran," kata dia.

Sementara itu, Ali mengatakan pihaknya bakal melaksanakan perintah Presiden Prabowo Subianto untuk membantu masyarakat khususnya nelayan yang kesulitan.

"Pagi ini kami bersama Pak menteri dan Pak Wamen melaksanakan evaluasi bagaimana cara yang baik, yang aman, yang cepat dan praktis untuk bisa mempercepat membantu kesulitan masyarakat nelayan karena itu instruksi dari bapak presiden TNI harus bisa membantu kesulitan masyarakat," jelasnya.

Topik:

Pagar laut siluman Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto Polemik pagar laut siluman