Tim CSIRT Diterjunkan Usut Peretasan Situs Kemhan

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 3 November 2023 16:28 WIB
Website Kemhan diduga diretas [Foto: Twitter/@stealthmole_int]
Website Kemhan diduga diretas [Foto: Twitter/@stealthmole_int]

Jakarta, MI - Kementerian Pertahanan (Kemhan) menerjunkan tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer (CSIRT), untuk mengusut dugaan peretasan situs Kemhan, Jumat (3/11).

Tim CSIRT, akan melakukan asesmen terhadap jaringan data dan internet untuk memastikan keamanan jaringan situs Kemhan.

"Sebagai langkah preventif dan guna keperluan assessment tersebut, situs Kemhan untuk sementara dinonaktifkan," kata Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI A Sumantha, Jumat (3/11).

Adapun penonaktifan sementara situs Kemhan, lanjut Sumantha, untuk menyelidiki dan menginvestigasi lebih mendalam akar permasalahan peretasan.

Selain itu, upaya lain yang dilakukan Kemhan yaitu evaluasi menyeluruh kepada sistem yang ada, untuk mengantisipasi dan mencegah potensi kebocoran data di masa depan.

Sumantha mengaku tidak ada data sensitif, yang berpotensi terdampak dari upaya peretasan situs Kemenhan.

"Langkah-langkah keamanan yang ketat telah dilakukan oleh Kemhan guna melindungi data sensitif dan memastikan bahwa informasi yang disajikan di situs Kemhan tetap akurat dan dapat dipercaya," tandasnya.

Sebelumnya, Media sosial di aplikasi X (Twitter) dihebohkan dengan peretasan, website resmi Kementerian Pertahanan (Kemhan). 

Berdasarkan akun yang fokus pada laporan keamanan siber @stealthmole_int, terlihat bukti tangkapan layar yang memperlihatkan, bahwa peretas mengklaim telah membobol situs Kemhan, dan sudah mengantongi dokumen rahasia dan sensitif. 

Bahkan, peretas mengaku akan menjualnya di pasar gelap.

"Muncul peretas yang mengaku menjual akses ke Kementerian Pertahanan Indonesia. Seorang peretas mengaku telah berhasil meretas Kementerian Pertahanan Indonesia dan memposting pesan di pasar gelap, menawarkan untuk menjual dokumen rahasia dan sensitif situs web tersebut, serta akses admin," tulis akun @stealthmole_int, Rabu (1/11).

"Sebagai buktinya, peretas membagikan tangkapan layar dan menegaskan bahwa server tersebut berisi sekitar 1,64TB data. Analisis tangkapan layar tidak menutup kemungkinan bahwa peretas mengakses situs web tersebut," tandasnya. 

Menanggapi hak tersebut, Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendalami kebenaran informasi yang tersebar di media sosial itu.

"Kami sedang mendalami informasi tersebut melalui satker terkait, perkembangan informasi akan kami update,” kata Edwin kepada wartawan, Kamis (2/11).

Dijelaskan Edwin, saat ini tidak ada kendala yang tejadi pada situs resmi Kemhan. 

"Untuk Website tidak ada kendala, namun Satker yang menangani hal ini sedang melaksanakan pemeriksaan terkait informasi tersebut," tandasnya.