351 Ribu Anak di Indonesia Terpapar Covid-19, Kenali Gejalanya, Orang Tua Wajib Tahu!

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 2 Agustus 2021 03:15 WIB
Monitorindonesia.com - Jumlah anak yang terpapar Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan, sebaran kasus Covid-19 pada usia anak sekolah mencapai 12,83 persen dari seluruh kasus terkonfirmasi positif di Indonesia. Ketua Bidang Data dan IT Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengungkapkan hingga 16 Juli 2021, seperdelapan kasus Covid-19 yang ada di Indonesia berasal dari usia anak-anak dan remaja. “Kalau kita lihat usia di bawah 18 tahun ini ada 351.336 atau sekitar 12,83 persen. Seperdelapan kasus Coivid-19 yang ada di Indonesia berasal dari usia anak-anak dan remaja yaitu di bawah 18 tahun,” ujar Dewi dalam webinar 'Pencegahan Keterpisahan dan Pengasuhan Alternatif Bagi Anak Terdampak Covid-19', dikutip Minggu (1/8/2021). Dewi mengungkapkan, anak sekolah usia 7-12 tahun memiliki kasus terbanyak yaitu 101.049, disusul usia 16-18 tahun sebanyak 87.385, berikutnya usia 13-15 tahun dengan 68.370. Sedangkan kasus Covid-19 anak TK usia 3-6 tahun berjumlah 50.449 dan usia PAUD 0-2 tahun berjumlah 44.083. Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Riau, Sulawesi Selatan, Banten dan Kalimantan Timur menempati peringkat 10 besar provinsi dengan kasus konfirmasi Covid-19 pada usia anak. Peran Orang Tua Meningkatnya persentase anak tertular Covid-19 sangat mengkhawatirkan. Sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui gejala penularan Covid-19 pada anak agar dapat segera mencari bantuan medis. Dokter Siloam Hospitals Palangka Raya, dr Agustina mengatakan, di antara risiko penularan virus pada anak adalah dari orang tua dan klaster keluarga. "Risiko tinggi anak terpapar Covid-19 terutama tertular dari orang tuanya yang pulang bekerja, tertular dari klaster keluarga, terbatasnya akses deteksi dini, dan anak bermain tanpa protol kesehatan. Untuk itu bagi orang tua sebaiknya hindarilah membawa anak keluar rumah, kecuali darurat," kata Agustina dalam keterangannya, Minggu (1/8/2021). dr Agustina mengungkapkan, adanya gejala seperti banyak tidur dan napas cepat, terdapat cekungan di dinding dada, saturasi oksigen kurang 95 persen, demam lebih dari tujuh hari, kejang, sulit makan dan minum, dan bila ada penurunan kesadaran, harus segera bawa anak ke Rumah Sakit. #351 ribu anak di indonesia terpapar covid-19 Selain itu, lanjut dr Agustina, beberapa tanda dan gejala Covid-19 pada anak-anak di antaranya sakit kepala, gejala saluran napas seperti batuk, fungsi indra perasa atau bau tidak bekerja normal, sesak napas, sakit tenggorokan, hidung tersumbat disertai pilek, nyeri otot, bisa juga berupa gejala saluran cerna seperti mual atau muntah, diare, sakit perut, nafsu makan buruk, terutama pada bayi di bawah 1 tahun. Isolasi Mandiri "Orang tua dapat menerapkan isolasi mandiri pada anak, dengan syarat yang perlu diperhatikan seperti tidak bergejala atau asimtomatik, gejala ringan (batuk, pilek, demam, diare, muntah, ruam-ruam), anak masih aktif, bisa makan dan minum, menerapkan etika batuk, memantau gejala atau keluhan, pemeriksaan suhu tubuh dua kali sehari saat pagi dan malam, dan lingkungan rumah atau kamar memiliki ventilasi yang baik dan tetap menerapkan protokol kesehatan." terang dr Agustina. Akan tetapi, dr Agustina melanjutkan, perlu diperhatikan dalam penerapan isoman bahwa orang tua dapat tetap mengasuh anak yang positif, disarankan yang berisiko rendah. Jika ada orang tua atau anggota keluarga yang positif, maka dapat diisolasi bersama disarankan berikan jarak tidur dua meter dengan kasur terpisah. Tetap berikan dukungan psikologis pada anak. "Setelah selesai isolasi, umumnya gejala akan hilang dalam 14 hari. Namun dianjurkan melakukan pemeriksaan swab ulang 10-14 hari setelah swab pertama positif. Bila tidak bisa melakukan pemeriksaan swab, maka disarankan isolasi selama 10 hari ditambah 3 hari setelah bebas gejala. Pada penderita dengan gejala berat atau pasien kronik, umumnya masa menular lebih panjang, sehingga dokter yang akan menentukan kapan selesai isolasi." sambungnya. Agustina juga mengingatkan agar orang tua melakukan vaksinasi untuk menghindari paparan Covid-19 pada anak. Terkait vaksinasi, uji klinis vaksinasi masih dibatasi umur 18-59 tahun, yang merupakan kelompok usia terbanyak yang terpapar Covid-19. Pengembangan vaksin untuk anak-anak masih direncanakan, rekomendasi terbaru untuk vaksin Covid-19 saat ini bisa diberikan pada anak mulai usia 12-18 tahun. #351 ribu anak di indonesia terpapar covid-19 Lihat Juga https://monitorindonesia.com/monindo2022/ragam/kondisi-80-juta-anak-indonesia/ #351 anak di indonesia terpapar covid-19 https://monitorindonesia.com/monindo2022/health/jaga-imun-tubuh-dengan-asupan/ #351 ribu anak di indonesia terpapar covid-19 https://monitorindonesia.com/monindo2022/health/tingkatkan-daya-tahan-tubuh/ #351 anak di indonesia terpapar covid-19 https://monitorindonesia.com/monindo2022/nasional/harapan-puan-segera-ada-vaksin-untuk-anak-di-bawah-12-tahun/ #351 ribu anak di indonesia terpapar covid-19 https://monitorindonesia.com/monindo2022/health/wamenkes-covid-19-vaksinasi/ #351 ribu anak di indonesia terpapar covid-19

Topik:

Terpapar Covid-19 Anak Gejala Orang Tua