Sadis! Otak Brigadir J Pindah Tempat dari Kepala ke Dada

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 30 Juli 2022 07:15 WIB
Jakarta, MI - Kuasa Hukum keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak membeberkan hasil autopsi ulang Brigadir J baru saja menjalani autopsi ulang yang dilakukan oleh tim gabungan pada hari Rabu (27/7). Dalam live dengan Refly Harun di Channel YouTubenya pada Jum'at (29/7) malam. Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan dalam autopsi ulang Brigadir J saat dibuka bagian kepala oleh tim dokter tidak ditemukan otaknya. "Lubangnya disonde itu ditusuk pakai seperti sumpit itu ada alatnya disonde ke arah mata, mentok. Tapi begitu disonde ke arah hidung ternyata tembus ya. Itulah mengapa adanya jahitan yang sebelumnya difoto ketika berulang kali saya berikan kepada media itu bekas lubang peluru yang ditembak dari belakang kepala dengan posisi agak tegak lurus gitu," jelas Kamaruddin. Temuan tersebut, kata Kamarudin Simanjuntak, ditemukan bersama-sama oleh dokter forensik dan merupakan kesepakatan dalam ruang autopsi oleh tim dan telah dituangkan dalam berita acara serta telah dibuat juga dalam akte notaris. "Inilah salah satu bukti yang membantah penjelasan Karopenmas Polri bahwa (tewasnya Brigadir J) tembak-menembak dari atas ke bawah. Kalau tembak-menembak itu kan saling berhadapan. Jadi artinya tembakan itu tegak lurus dari belakang ke hidung. Makanya waktu itu hidungnya ada jahitan," ujar Kamaruddin. Kamaruddin menambahkan, bahwa apa yang menjadi temuan dari fokter forensik yang mewakili keluarga pada saat autopsi ini sudah dituangkan dalam bentuk aktan notaris untuk menjaga kebenaran data. "Ini Dokter yang menyatakan. Jadi dokter forensik bersama-sama dengan dokter yang mewakili kita, ya Jadi mereka menceritakan ini ditembak dari belakang," katanya. Setelah itu dari bagian dalam kepala diperiksa, dokter forensik menemukan retakan sebanyak enam buah. Beranjak kebagian bawah, ditemukan bekas tembakan dari rahang bawah dan tembus ke bibir, makanya adanya bekas sobekan di bibir. “Tembakannya dari arah leher ke atas yang mengakibatkan giginya berantakan,” ungkapnya. Kemudian, penembakan dari arah leher kemungkinan ditembak dari jarak dekat bahkan pistol menempel di bagian rahang. Sedangkan bagian dada, pada dada kiri terdapat luka tembak masuk dan ada lubang. Setelah dibuka ternyata ditemukan plastik yang isinya terdapat jaringan otak,” jelas Kamaruddin. "Jadi, otaknya itu ada di dada, apakah ini standartnya forensik saya tidak paham, otak harusnya di kepala, ditaroknya di dada, bagian lengan bawah kiri," sambungnya. Sementara disamping kanan terdapat luka terbuka berbentuk lubang (tembak masuk) tembus sekitar 6 cm dan terdapat patah tulang. Kemudian, kata dia, kelingking kiri, tulang kelingking patah. “Kami sebelumnya sempat mengungkapkan kenapa rahang Brigadir J dislokasi, ternyata berdasarkan hasil aotopsi mengatakan bahwa bagian rahang bawah patah,” ungkapnya. “Selain itu bagian kaki kanan Brigadir J ditemukan bengkok dan ini perlu kejelasan kenapa, Semua ini harus dijelaskan oleh para tim, nanti kita menunggu jawaban penyebabnya,” imbuhnya. Sebagai informasi, berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, bahwa Brigadir J tewas tertembak oleh Bharada E di rumah persinggahan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy pada hari Jum'at (8/7) yang mana dipicu oleh dugaan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo inisial P.