Kapal Induk AS Merapat, Korut Tembakkan 2 Rudal Balistik

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 6 Oktober 2022 11:17 WIB
Jakarta, MI - Korea Utara kembali menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke laut pada pagi ini ke arah Jepang setelah kembalinya kapal induk AS ke wilayah tersebut. Peluncuran rudal itu juga bersamaan dengan pertemuan Dewan Keamanan PBB sebagai tanggapan atas peluncuran senjata itu baru-baru ini oleh Korea Utara. Peluncuran rudal tersebut adalah yang keenam dalam 12 hari dan yang pertama sejak Korea Utara menembakkan rudal jarak menengah (IRBM) di atas wilayah udara Jepang pada hari Selasa. Tindakan itu mendorong latihan rudal bersama Korea Selatan dan AS di mana satu senjata jatuh dan terbakar. Tindakan Korea Utara itu dilaporkan oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dan pemerintah Jepang. "Ini adalah peluncuran rudal untuk keenam kalinya dalam waktu singkat, beberapa di antaranya menjelang akhir September," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida kepada wartawan seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (6/10). Dia menambahkan bahwa apa yang dilakukan Korut itu benar-benar tidak bisa ditoleransi. Peluncuran itu terjadi sekitar satu jam setelah Korea Utara mengutuk Amerika Serikat karena saat berbicara di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut latihan bersama Korea Selatan-AS merupakan tindakan yang adil atas Korea Utara. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri negara tertutup itu, Korea Utara juga mengutuk Washington karena memposisikan ulang kapal induk AS di semenanjung Korea, dengan mengatakan langkah itu merupakan ancaman serius bagi stabilitas situasi. Kapal induk USS Ronald Reagan dan kelompok serang kapal perang yang menyertainya tiba-tiba dikerahkan kembali sebagai tanggapan atas peluncuran IRBM Korea Utara di atas Jepang. Amerika Serikat menuduh China dan Rusia pada hari Rabu memungkinkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk memblokir upaya untuk memperkuat sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Pyongyang atas senjata nuklir dan program rudal balistiknya. Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, yang akan berbicara dengan Kishida melalui telepon pada hari Kamis, mengatakan kepada wartawan bahwa negaranya akan memastikan keamanannya melalui aliansinya dengan Amerika Serikat dan kerjasama dengan Jepang. Dia mengatakan kapal induk AS telah memasuki perairan Korea Selatan pada Rabu malam. Dewan Keamanan Nasional Yoon memperingatkan bahwa Korea Utara akan menghadapi tanggapan internasional yang kuat atas tes tersebut.