KPK Tak Kompak Lagi Usut Korupsi Formula E, Ada Apa Gerangan?
![Adelio Pratama](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/SL4jHdN9D0g7bLGXDlWMtJHvcfiIRRXOMdxoLPXe.jpg )
Adelio Pratama
Diperbarui
6 Oktober 2022 14:40 WIB
![KPK Tak Kompak Lagi Usut Korupsi Formula E, Ada Apa Gerangan?](https://monitorindonesia.com/2022/10/WhatsApp-Image-2022-10-06-at-14.33.36.jpeg)
Jakarta, MI - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai tak kompak terkait dengan penyelidikan terkait Formula E yang sedang dilakukan.
Pasalnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkapkan bahwa, pihaknya tengah mempertimbangkan membuka penyelidikan Formula E ke publik. Sementara Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto enggan untuk membuka hasil penyelidikan. Dia menilai hal tersebut bukan merupakan hal yang tepat.
“Jadi, kalau kami membuka-buka itu tidak tepat juga. Nanti setiap orang yang ini, ini, ini, oh ini yang kemarin ini padahal dia sifatnya. Kadang-kadang ada yang diminta datang juga, dia tak paham, ya kembali lagi. Mungkin dia punya data, informasi apa diakaitkan dengan hal-hal yang sedang dicari,” kata Karyoto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (4/10).
Upaya itu, menurut dia, dinilai agar tak ada lagi prasangka di tengah masyarakat terkait kriminalisasi terhadap pihak tertentu atas penyelidikan perkara tersebut. Sebab, saat ini tengah ramai dugaan pengusutan perkara Formula E ini sebagai upaya menjegal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Sikap ini, diketahui berbeda dengan pernyataan yang disampaikan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, bahwa pihaknya membuka peluang untuk mengungkapkan hasil yang diperoleh dalam proses penyelidikan kasus Formula E. "Kami sedang mempertimbangkan juga bagaimana kalau proses lidik (penyelidikan) itu kita buka, supaya masyarakat teman-teman wartawan mengetahui apa sih yang sudah diperoleh KPK," ujar Alex saat jumpa pers di Gesung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (3/10).
Alex mengakui penyelidikan Formula E sudah sedikit terungkap ke publik. Untuk itu, KPK mempertimbangkan membeberkan sejumlah hal yang sudah diperoleh KPK. Misalnya keterangan dari sejumlah saksi yang telah dipanggil KPK. "Supaya apa? Supaya masyarakat tidak lagi curiga, seolah-olah kami mengkriminalisasi seseorang," tutur Alex.
Alex juga menegaskan, pihaknya tidak pernah menargetkan seseorang dalam suatu kasus. Untuk kasus Formula E, dia menekankan belum pernah menyebutkan seseorang sebagai tersangka. "Karena masih penyilidikan," ungkap Alex.
Sebagai informasi, Formula E merupakan ajang balap mobil listrik internasional yang baru pertama kali di gelar di Indonesia. Balapan ini terselenggara pada 4 Juni 2022 lalu. Presiden Jokowi dan sederet pejabat negara lainnya hadir dalam gelaran Formula E.
Jokowi saat itu menyerahkan langsung trofi kepada juara 1 race 9 itu, yakni Mitch Evans.
Usai acara, Jokowi menyebut, Formula E berlangsung baik dan lancar. Dia menyebut pemerintah akan mendukung kegiatan positif ini.
Penyelidikan Formula E ini pertama kali diumumkan pada November 2021. Belum ada penjelasan lebih lanjut dari KPK, karena masih penyelidikan.
Alexander Marwata sempat menyatakan sejumlah hal yang mungkin didalami dalam proses penyelidikan.
Salah satunya kemungkinan kemahalan bayar commitment fee dari Jakpro dibandingkan dengan negara lain. Namun demikian, Alex tak menjelaskan secara pasti penyelidikan terkait dugaan korupsi apa yang tengah dilakukan oleh KPK.
Adapun dalam penyelidik KPK ini, sudah meminta keterangan sejumlah pihak. Termasuk Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi; mantan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S Dewa Broto; hingga Dino Patti Djalal.
Pada 7 September, Anies sempat diperiksa KPK selama 11 jam untuk dimintai keterangan ihwal hajatan internasional DKI Jakarta itu. Anies pun tidak banyak berkomentar usai diminta keterangan.
"Insyaallah dengan keterangan yang tadi kami sampaikan akan bisa membuat menjadi terang sehingga isu yang sedang didalami akan bisa terang benderang dan memudahkan dalam KPK menjalankan tugas," kata Anies di Gedung KPK, Rabu (7/9).
Anies Baswedan yang datang ke KPK dengan mengenakan pakaian dinas Pemprov DKI Jakarta mengaku senang bisa membantu kerja KPK dalam memberantas korupsi. "Senang sekali bisa membantu KPK dalam menjalankan tugasnya. Kami selalu berusaha untuk bisa membantu KPK bahkan sebelum bertugas di pemerintahan," kata Anies.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Hukum
![Sedap! Modal BUMD Kobar Rp 1,5 Miliar Dipakai Anak Buah Surya Paloh, Ujang Iskandar cs untuk... Anak buah Surya Paloh, Ujang Iskandar mengenakan rompi tahanan Kejagung saat akan dijebloskan ke tahanan, Jum'at (26/7/2024) malam. (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/sedap-modal-bumd-kobar-rp-15-miliar-dipakai-anak-buah-surya-paloh-ujang-iskandar-cs.webp)
Sedap! Modal BUMD Kobar Rp 1,5 Miliar Dipakai Anak Buah Surya Paloh, Ujang Iskandar cs untuk...
28 Juli 2024 01:32 WIB
Hukum
![KPK Usut Dugaan Aliran Uang Rp 10 Miliar dan Rp 400 Juta per Bulan kepada Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono Moment Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono melongo saat membantah menerima uang Rp 10 miliar dan 400 juta terkait kasus dugaan korupsi di PT Telkom (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/sakti-wahyu-trenggono-1.webp)
KPK Usut Dugaan Aliran Uang Rp 10 Miliar dan Rp 400 Juta per Bulan kepada Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono
28 Juli 2024 00:06 WIB