Nyaris 2 Tahun Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Terungkap, Ahli Forensik Beberkan Hal Ini
![Rizky Amin](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/itRv0F8Yp6cnf71Qr5dbR4ADRJdHvXKyK3TNnQd1.jpg )
Rizky Amin
Diperbarui
19 Juni 2023 01:37 WIB
![Nyaris 2 Tahun Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Terungkap, Ahli Forensik Beberkan Hal Ini](https://monitorindonesia.com/2022/04/IMG-20220403-WA0008.jpg)
Jakarta, MI - Nyaris dua tahun kasus dugaan pembunuhan ibu dan anak di Subang Jawa Barat, belum juga terungkap.
Kasus itu terjadi pada tanggal 18 Agustus 2021 yang menewaskan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23). Saat itu, korban ditemukan tak bernyawa di bagasi mobil Alphard.
Dilansir dari tayangan video dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, Senin (19/6) Ahli Forensik dr Sumy Hastry yang menangani kasus ini mengaku geram karena pelaku belum juga terungkap padahal sudah dilakukan dua kali autopsi.
“Ya, belum ditangkap pelakunya. Belum ada padahal saya sudah autopsi kedua dan saya sudah jelaskan, sudah paparkan kasih clue-cluenya gitu kan tapi ya belum ada tersangka sampai sekarang,” ujar dr Hastry yang juga perwira menengah (Pamen) polri.
Dr Sumy Hastry mengaku dalam kasus ini ia bertugas hanya sebatas menyajikan data dan bukti korban untuk diproses lebih lanjut lagi.
“Kalau di pekerjaan saya menyajikan data dan alat bukti, sudah selesai,” ungkapnya.
Dr Sumy Hastry juga mengakui bahwa dirinya telah mengantongi DNA pelaku kasus Subang yang berjumlah dua orang.
“Tinggal kepolisian?” tanya Deddy Corbuzier.
Dr Sumy Hastry menjawab “Iya tapi saya gemas. Padahal menurut saya itu bisa, kan nonton (serial) CSI? Kita bermain DNA. Saya ngomong di sini aja ya biar didengar, DNA-nya sudah mas Deddy".
“Tapi gak ada yang cocok, oke. Kalau gak ada yang cocok kita cari dari DNA yang saksi-saksi itu. Ternyata dari saksi itu juga gak ada yang cocok,” timpalnya.
Selanjutnya, ia menyarankan kepolisian untuk menarik dari DNA garis keturunan ibu, sayangnya hal ini tak kunjung dilakukan.
“Kita tariklah dari garis keturunan ibu, siapa tau ada yang cocok ga? Ternyata belum dikerjakan terus saya bilang saya punya jam kematian loh,” bebernya.
Ia pun menyatakan bahwa kronologi kematian korban kasus Subang terjadi di jam berbeda. Maka hal yang harus dilakukan, tegas dia adalah mengecek di handphone korban dengan siapa komunikasi terakhirnya sebelum pembunuhan terjadi.
“Jam kematian dia dibunuh karena saya kan autopsi, olah TKP. Ibu Tuti meninggal mungkin ini bukan sesuai visum yang saya tulis ya, pokoknya jam kematian. Ibu Tuti dibunuh jam 2 sampai jam 4. Amel jam 4 sampai jam 6. Saya bermain dong di jam itu, handphone siapa yang online. Ambilah DNA nya,” ungkap dr Sumy Hastry.
Ia sangat menyayangkan padahal semua petunjuk untuk mengungkap pelaku sudah banyak.
“Kita di TKP nih udah ada 2 DNA terduga pelaku yang asing. Mohon maaf ya Pak Kabareskrim,” pungkas dr Hastry.
“Berarti lamban dong?” tanya Deddy Corbuzier.
"Gak ngomong ya, gak apa-apa lah aku dipindah ke kamar mayat lagi,” jawab dr Sumy Hastry.
Diketahui, Ibu dan Anak bernama Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas di dalam bagasi sebuah mobil Toyota Alphard.
Mobil Toyota Alphard tersebut berada di garasi rumah mereka di Ciseuti, Jalan cagak, Subang, pada 18 Agustus 2021.
Sudah hampir 2 tahun kasus ini berlalu, namun tak kunjung ditemukan titik terang.
Padahal kasus ini telah diambil alih Polda Jabar dan Bareskrim Polri juga turun langsung menyelidiki terbunuhnya ibu dan anak itu. (LA)
#Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Berita Terkait
Hukum
![Katanya Mau Buka-bukaan soal Inisial T! Benny Rhamdani ke Polri: Bongkar Bos Judi Online atau Pekerja Ilegal? Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani memenuhi panggilan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri pada Senin (29/7/2024) (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/benny-rhamdani-2.webp)
Katanya Mau Buka-bukaan soal Inisial T! Benny Rhamdani ke Polri: Bongkar Bos Judi Online atau Pekerja Ilegal?
30 Juli 2024 01:31 WIB
Hukum
![Polda Jabar Bungkam soal Tambang Galian C Diduga Ilegal - Komisi IV DPR Dorong Warga Lapor Bareskrim Polri Truk galian C mengantri tanah untuk menutup laut Jawa kawasan PIK 2 sampai 4 (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/tambah-galian-c-ilegal.webp)
Polda Jabar Bungkam soal Tambang Galian C Diduga Ilegal - Komisi IV DPR Dorong Warga Lapor Bareskrim Polri
29 Juli 2024 20:13 WIB
Hukum
![Kominfo Serahkan Pengusutan Pengendali Judol Inisial T ke Polri, Alasannya Begini Ilustrasi - Pengendali Judi Online (Foto: MI/Net/Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/pengendali-judi-online.webp)
Kominfo Serahkan Pengusutan Pengendali Judol Inisial T ke Polri, Alasannya Begini
26 Juli 2024 23:39 WIB
Hukum
![Bareskrim Polri Periksa 22 Saksi Korupsi PJUTS Kementerian ESDM Rp 64 Miliar Bareskrim Polri (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/bareskrim-polri.webp)
Bareskrim Polri Periksa 22 Saksi Korupsi PJUTS Kementerian ESDM Rp 64 Miliar
26 Juli 2024 23:11 WIB
Hukum
![Kuasa Hukum Terpidana Kasus Vina Minta Polisi Periksa Saksi Kasus Keterangan Palsu Aep dan Dede Vina Cirebon (Foto: Dok MI/Net/Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/saka-tatal-kasus-vina-cirebon-1.webp)
Kuasa Hukum Terpidana Kasus Vina Minta Polisi Periksa Saksi Kasus Keterangan Palsu Aep dan Dede
23 Juli 2024 21:05 WIB
Hukum
![Penyelundupan 20 Ribu Motor Senilai Rp876 M, Bareskrim Polri Tangkap 7 Tersangka Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Djuhandhani Rahardjo Puro. (Foto: Dok Humas Polri)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/penyelundupan-20-ribu-motor-senilai-rp876-m-bareskrim-polri-tangkap-7-tersangka.webp)
Penyelundupan 20 Ribu Motor Senilai Rp876 M, Bareskrim Polri Tangkap 7 Tersangka
21 Juli 2024 22:35 WIB