Kadis Damkar DKI Satriadi Lihai Main "Petak Umpet"

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 8 September 2023 17:38 WIB
Terik matahari pada Kamis (7/9) siang di Kawasan Waduk Marunda, Jakarta Utara (Jakut) sangat menyengat kulit. Maklum di kawasan yang berada dipinggir laut Pantai Utara Jakarta itu juga merupakan hilir sejumlah sungai utama ibu kota yang menimbulkan bau tak sedap. Di pinggir laut tersebut tumbuh hutan bakau yang tak terawat. Hanya terlihat kapal-kapal nelayan berukuran kecil menyusuri hilir sungai menuju ke laut. Di sudut hutan bakau, tak jauh dari lokasi Waduk Marunda yang baru dibangun tahun 2022 lalu, tampak sebuah kapal pemadam kebakaran milik Pemprov DKI Jakarta. Kapal seharga sekitar Rp 60 miliar itu sepertinya sengaja disembunyikan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemprov DKI Satriadi. Tim investigasi Monitorindonesia.com pada 27 Juli 2023 lalu, memantau keberadaan kapal pemadam kebakaran tersebut di celah-celah kapal ikan di Pelabuhan Muara Angke. Besoknya pada 28 Juli, Monitorindonesia.com memberitakan bahwa kapal pemadam yang tak lagi memiliki mesin menjadi sorotan publik. [caption id="attachment_564562" align="alignnone" width="800"] Kapal pemadam saat diumpetin Dinas Damkar DKI Jakarta di kawasan hutan bakau Marunda, Jakarta Utara. Foto diambil pada Kamis 7 September 2023[/caption] Saat di Pelabuhan Ikan Muara Angke, petugas Pemadam Kebakaran yang stand by menjaga kapal mengaku kapal pemadam sudah 5 tahun tak beroperasi karena sudah seperti rongsokan. Tiga orang petugas dari Dinas Damkar silih berganti menjaga kapal rongsokan tersebut di Pelabuhan Muara Angke. Pasca pemberitaan media ini, kapal tersebut pun seolah hilang ditelan air laut. Kapal tersebut dikatakan petugas pelabuhan Muara Angke tidak tahu dibawa kemana. Tim Monitorindonesia.com pun berusaha mencari kapal pemadam tersebut. Berdasarkan penelusuran selama sebulan penuh, akhirnya Kapal yang dicari-cari ditemukan tak jauh dari pinggiran waduk Marunda. Salah seorang warga Marunda, Matsani (54) mengaku kapal tersebut ditarik oleh sebuah kapal kecil di wilayah itu sekitar tiga pekan lalu. "Enggak tahu kenapa disembunyikan di sini (hutan bakau). Mungkin biar nggak dilihat orang kali ya, he he he," ucapnya. [caption id="attachment_564561" align="alignnone" width="1076"] Kapal Pemadam DKI Jakarta (Foto: Doc MI)[/caption] Kapal teronggok di sela-sela hutan bakau nan rindang sehingga sulit untuk dilihat orang. Sekalipun kapal itu tidak lagi beroperasi, Dinas Damkar DKI Jakarta mengalokasikan dana hingga miliaran rupiah untuk biaya perawatan kapal. Dari pengecekan Monitorindonesia.com di dalam kapal, semua peralatan, alat navigasi hingga mesin sudah tidak ada. Hanya ada satu kursi nahkoda yang tersisa di dalam kapal. Itupun sudah membusuk. Tak jauh dari waduk Marunda, bangkai kapal tersebut juga dijaga 3 orang petugas. Mereka disuruh menjaga bangkai kapal secata bergantian. Salah seorang petugas mengatakan, Dinas Damkar DKI akan mengoperasikan kapal tersebut dalam waktu tak lama lagi. Entah bagaimana mengoperasikan kapal mesinnya saja sudah hilang entah kemana. Kadis Damkar Satriadi dan Sekretaris Dinasnya Sugeng sudah puluhan kali dihubungi Monitorindonesia.com tak kunjung memberikan respon atas berbagai kasus di unit itu termasuk bangkai kapal. Sugeng yang telah menjadi Sekretaris Dinas Damkar DKI Jakarta yang hampir 9 tahun itu enggan memberikan komentar. (Tim)