Ancaman Hamas ke Israel: Bunuh Sandera Jika Terus Serang Gaza

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 10 Oktober 2023 15:40 WIB
Gaza, MI - Pejuang Hamas mengancam akan membunuh para tawanan warga sipil, jika Israel terus melanjutkan mengebom rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza tanpa peringatan. "Kami mengumumkan bahwa setiap penargetan terhadap rakyat kami yang aman di rumah mereka tanpa peringatan, dengan menyesal akan kami balas dengan eksekusi terhadap para sandera sipil musuh kami," kata Juru Bicara Hasam Abu Ubaida, dikutip dari NBC News, Selasa (10/10). Ancaman Ubaida terhadap Israel ini, ditujukan karena adanya serangan-serangan intens yang terjadi di daerah-daerah sipil di Gaza, di mana penduduk yang menetap di sana sangat padat. Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant mengumumkan pengepungan total wilayah Gaza, yang dikuasai Hamas. “Kami melakukan pengepungan total terhadap Gaza,” kata Gallant dalam pernyataan video, dilansir AFP, Senin (9/10). Pihaknya, juga memutus listrik, memblokir masuknya makanan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza. “Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada gas-semuanya ditutup,” tegasnya. Gallant menggambarkan tindakan tersebut, sebagai bagian dari perang melawan “orang-orang yang kejam”. Dilansir dari Onmanorama, jumlah korban tewas akibat serangan Hamas terus bertambah menjadi 900 warga Israel, dengan 2.600 orang luka-luka dan puluhan lainnya ditawan. Di antara korban tewas tersebut, sebanyak 260 anak-anak muda tewas ditembak dalam sebuah pesta di gurun pasir. Sedangkan dari pihak Palestina, Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa sebanyak 687 warga Palestina tewas dan 3.726 lainnya terluka karena tertimpa bangunan dalam serangan bom Israel sejak Sabtu, (7/10). Serangan udara pasukan Israel di Palestina, menghancurkan blok-blok apartemen dan rumah sakit. Ini juga telah mengundang perhatian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, mengutuk penembakan terhadap rumah sakit dan tempat penampungan di Jalur Gaza dan menyerukan agar PBB dapat mengirimkan bantuan kemanusiaan, dalam sebuah pertemuan darurat dengan para pemimpin senior PBB. Guterres memperingatkan bahwa operasi militer Israel, harus dilakukan sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional. Tidak hanya itu, ia juga mengutuk penangkapan sandera oleh Hamas, baik warga sipil maupun anggota militer. Dikutip dari NBC News, Gutteres mengungkapkan bahwa ia “sangat tertekan” dengan situasi yang semakin memburuk ini. "Sudah waktunya untuk mengakhiri lingkaran setan pertumpahan darah, kebencian, dan polarisasi ini," ungkapnya.   #Ancaman Hamas ke Israel