Jangan 'Ngeles', Menkeu Diminta Jujur Soal Target Pertumbuhan Ekonomi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 22 Juni 2021 11:09 WIB
Monitorindonesia.com - Pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani yang mengkoreksi target pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021, memicu kontroversi. Sebab sebelumnya, Sri Mulyani optimis bahwa ekonomi akan meroket hingga 8 persen, tetapi target itu dikoreksi dengan alasan lonjakan kasus Covid-19 usai libur lebaran. Menyikapi hal tersebut, analis ekonomi dari Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Gede Sandra, Sri Mulyani kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/6/2021) mengatakan, koeksi yang disampaikan Menkeu itu sebatas berkilah. "Apa yang disampaikan (Sri Mulyani) sebatas untuk menutupi kegagalan. Pernyataan paling 'ngeles' sedunia. Ekonomi kuartal II itu diukur dari April, Mei, dan Juni. Ini bulan terakhir, Juni sudah tinggal 8 hari,” urainya. Karena itu, Gede Sandra meminta Sri Mulyani untuk lebih jujur kepada masyarakat. Apalagi, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu sudah kerap memberi prediksi keliru ke publik. "Baiknya ngaku aja pemerintah sejak awal salah prediksi, over estimate," tutupnya. (Ery)

Topik:

pertumbuhan ekonomi menkeu jujur