Tanggapan Jokowi Soal Demo Tolak Kenaikan BBM

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 14 September 2022 16:38 WIB
Jakarta, MI - Presiden Jokowi menegaskan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) tak lagi bisa ditahan meski terjadi penolakan di kalangan masyarakat. Kebijakan tersebut harus diambil lantaran ruang APBN sudah sempit untuk menanggulangi subsidi yang terus naik mengikuti harga minyak dunia. Jokowi menjelaskan, anggaran subsidi energi yang dialokasikan pemerintah semula Rp152 triliun. Namun, angka tersebut melonjak tiga kali lipat hingga menjadi Rp502,4 triliun. Setelah dikalkulasi, anggaran tersebut hanya cukup untuk kuota 23 juta kiloliter Pertalite dan 15,1 juta kiloliter Solar. Karena kebutuhan yang semakin besar itu, Jokowi menyebut bahwa APBN tidak lagi mampu untuk memberikan subsidi. Jalan terakhir yang dia ambil adalah menaikkan harga BBM. “Sehingga akan muncul lagi tambahan kebutuhan subsidi sebesar 195 triliun rupiah, artinya total kalau kita lakukan itu bisa sampai 700 triliun, uangnya dari mana? Nggak mampu APBN kita. Oleh sebab itu, kemarin ada penyesuaian harga BBM,” jelas Jokowi.

Topik:

Jokowi BBM