Menolak Lupa Tantangan Ahok Soal Pembuktian Terbalik Harta Pejabat

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 4 Maret 2023 03:36 WIB
Jakarta, MI - Akibat ramainya pemberitaan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo yang diduga memiliki harta yang tak wajar. Kini pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada beberapa tahun lalu yang menantang pejabat untuk melaporkan kekayaan pribadi dan membuktikan ke publik kembali beredar beredar di media sosial. Seperti disaksikan Monitor Indonesia, Sabtu (4/3) dalam video tersebut, Ahok yang kini menjabat Komisaris Utama PT Pertamina juga menyatakan bahwa pemerintah ini percuma teriak-teriak jika tidak memiliki keberanian melakukan pembuktian terbalik harta pejabat. "Cuma saya mau bilang, republik ini kalau tidak berani pembuktian terbalik harta pejabat. Selamanya dia teriak ga ada gunanya, percaya sama saya deh. Saya berani tantang pembuktian tebalik harta pejabat, baru benar ada UU nya, ga usah banyak ngomong deh," kata Ahok. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa pemerintah melalui Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) seharusnya lebih jentelmen untuk membuka semua aliran dana para pejabat. "Kita ada PPATK suruh buka semua aliran dana pejabat, gaya hidupnya, mobilnya, rumahnya, kita buka aja uda, gituloh, jadi ga usah fitnah-fitnah lagi, jentelmen kalau begitu," tegas Ahok. Selain itu, tepatnya pada 31 Oktober 2015, Ahok bahkan sempat menuliskan mimpinya tentang pembuktian harta terbalik dalam suatu kapsul waktu yang baru akan dibuka pada 2085. "Saya bermimpi agar Indonesia bisa memiliki Undang-Undang Pembuktian Terbalik harta pejabat dan aparatur sipil negara dan Indonesia bisa melaksanakan seluruh transkasi dengan nontunai," ucap Ahok saat membacakan harapannya di Balai Kota, Jakarta. Mantan Bupati Belitung Timur itu pun kemudian mengungkapkan bahwa keadilan sosial di Indonesia baru bisa terwujud jika masalah KKN di Indonesia dapat  terselesaikan. "Tidak mungkin cita-cita pendiri negara kita mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia akan terwujud. Karena persoalan utama bangsa kita adalah korupsi sebetulnya. Tidak ada saling kepercayaan," tukas pria yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina tersebut. Seperti diketahui, kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy kepada David berbuntut panjang. Seiring dengan terus bergulirnya proses hukum terhadap kasus tersebut, masyarakat terus menyoroti kekayaan para pejabat di Ditjen Pajak Kemenkeu. Hal ini dipicu oleh aksi pamer kendaraan-kendaraan mewah yang kerap dilakukan oleh Mario, yang tak lain merupakan putra dari seorang pejabat di lingkungan Ditjen Pajak. Ayah Mario Dandy Satriyo, Rafael Alun Trisambodo pun kemudian mengundurkan diri sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) setelah sebelumnya dicopot dari jabatannya Kepala Bagian Umum di Kanwil DJP Jakarta II oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Mario Dandy Satriyo pelaku yang menganiaya di Kompleks Grand Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, ditampilkan ke hadapan publik. Rafael sendiri diketahui dianggap tidak melaporkan kendaraan-kendaraan mewah yang kerap dipamerkan oleh Mario, seperti mobil Rubicon dan motor Harley Davidson. Adapun jumlah harta yang dilaporkan oleh Rafael di LHKPN, yaitu sebesar Rp56 miliar pun dianggap tidak wajar oleh masyarakat. Tak sampai disutu saja, baru-baru ini, Dirjen Pajak Suryo Utomo juga disorot masyarakat. Bagaimana tidak, lonjakan harta Suryo dari Rp6,13 miliar pada 2017 menjadi Rp14,4 miliar atau naik Rp8,3 miliar dalam empat tahun dinggap tak masuk akal. Gaya hidup Suryo yang hobi mengendarai motor gede (moge) itu pun tak luput disoroti oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Bahkan, Sri Mulyani juga langsung membubarkan klub moge Ditjen Pajak Blasting Rijder jareba dianggap tidak pantas. #Ahok Soal Pembuktian Terbalik Harta Pejabat

Topik:

Ahok Rafael Alun Trisambodo Pembuktian Terbalik Harta Pejabat Pajak PPATK