Dapat Tugas dari Bapanas! Bulog Impor 2 Juta Ton Beras Tahun Ini

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 27 Maret 2023 14:39 WIB
Jakarta, MI - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor beras sebanyak 2 juta ton pada tahun ini. Untuk tahap awal, nantinya sebanyak 500 ribu ton beras impor akan masuk dalam waktu dekat. "Menindaklanjuti hasil rapat internal bersama Bapak Presiden tanggal 24 Maret 2023 dengan topik Ketersediaan Bahan Pokok dan Persiapan Arus Mudik Idul Fitri 1444 H, kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Pengadaan 500 ribu ton pertama agar dilaksanakan secepatnya," tulis salinan surat Penugasan Pengadaan CBP dari Luar Negeri tertanda Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi seperti dikutip Monitor Indonesia, Senin (27/3). Masih dari salinan surat tersebut disebutkan tambahan pasokan beras tersebut dapat digunakan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras (SPHP), bantuan beras kepada sekitar 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan kebutuhan lainnya. "Pengadaan beras dari luar negeri tersebut agar tetap menjaga kepentingan produsen dalam negeri serta memperhatikan aspek akuntabilitas dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," lanjut isi salinan surat tersebut. Bapanas juga mengingatkan Bulog agar tetap menjaga kepentingan beras dalam negeri. "Sejalan dengan hal tersebut, kami menugaskan Perum Bulog untuk tetap mengoptimalkan penyerapan hasil produksi dalam negeri terutama selama masa Panen Raya Maret-Mei 2023," demikian surat tersebut. Sebelumnya, Bapanas optimistis stok beras Nasional sebesar 300 ribu ton terjaga untuk konsumsi dalam negeri hingga Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Arief Prasetyo Adi merinci saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) yang disimpan di Gudang Bulog mencapai 220 ribu ton, serta tambahan dari Perkumpulan Penggilingan Padi (Perpadi). "Optimis, Bulog (memiliki) sekitar 220 ribu ton sambil kita bantu serap. Kemarin Perpadi mau kasih 60 ribu ton, kan lumayan ya, jadi hampir sekitar 300 ribu ton," kata Arief. Arief mengatakan bahwa pemerintah masih memprioritaskan penyerapan dalam negeri untuk menambah stok beras Nasional. Ia menegaskan bahwa sejauh ini belum ada opsi untuk impor beras baru. "Kita enggak ada komunikasi, pokoknya kita jaga aja, sekarang lagi panen, kita fokus serapan dalam negeri," katanya. Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyampaikan bahwa pihaknya baru bisa menyerap sebanyak 35 ribu ton gabah pada musim awal panen raya lantaran terjadi perebutan gabah dengan penggilingan padi. Ia menjelaskan produksi Februari dan Maret ini ditujukan mengisi kekosongan dari penggilingan rumah tangga dan lain-lain. Sementara itu, dalam rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Senin (20/3), sejumlah penggilingan padi skala kecil, sedang, dan besar telah sepakat untuk memasok gabah/beras ke BULOG dengan spesifikasi yang berlaku. "Dalam waktu dekat kita akan isi 60.000 ton dari 25 penggiling padi untuk membantu stok BULOG sampai dengan sebelum Lebaran," pungkas Arief. #Bulog Impor 2 Juta Ton Beras Tahun Ini

Topik:

BULOG Bapanas