Dianggap Persulit Panel Surya, Greenpeace Serbu Kantor PLN Pusat

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 28 Oktober 2023 19:36 WIB
Aktivis Greenpeace Protes ke Kantor PLN Pusat (Foto : Greenpeace)
Aktivis Greenpeace Protes ke Kantor PLN Pusat (Foto : Greenpeace)

Jakarta, MI - Di kantor pusat PLN di Jakarta Selatan, Koalisi Demokrasi Energi melakukan aksi teatrikal dengan menggunakan replika cerobong PLTU dan panel surya untuk menyambut Hari Listrik Nasional.

Greenpeace, Enter Nusantara, dan 350 Indonesia adalah anggota koalisi ini. Tujuan dari aksi ini adalah untuk meminta PLN, yang merupakan satu-satunya penyedia listrik di negara ini, untuk tidak membatasi kapasitas masyarakat untuk memasang panel surya atap.

“PLN seharusnya memberikan pilihan sumber listrik bagi masyarakat yang ingin memasang surya atap. Apa yang dilakukan PLN saat ini jelas mempersulit masyarakat yang ingin beralih ke energi terbarukan seperti matahari,” kata Hadi Priyanto, Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia dikutip pada Sabtu (28/10).

Hadi menolak aturan baru untuk dimasukkan ke dalam memo internal PLN, yang kemudian diterima oleh Kementerian ESDM. Kementerian ESDM berencana untuk merevisi Permen No. 26/ 2021 tentang PLTS Atap. Perubahan ini akan mengurangi kapasitas pemasangan PLTS atap menjadi 10–15 persen dari kapasitas sebelumnya.

“PLN seharusnya memberikan pilihan sumber listrik bagi masyarakat yang ingin memasang surya atap. Apa yang dilakukan PLN saat ini jelas mempersulit masyarakat yang ingin beralih ke energi terbarukan seperti matahari,” jelas Hadi.

Indonesia adalah negara tropis dengan potensi energi surya yang sangat besar. Sampai saat ini, hanya 322 MW yang telah dipasang dari potensi 3,2 juta MW, yang merupakan hanya 0.01% dari kapasitas yang ada. Dengan kapasitas sebesar itu, Indonesia sangat mampu beralih sepenuhnya ke energi terbarukan. (Ran)