Ini Janji Para Cawapres Soal Isu Ekonomi

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 22 Desember 2023 20:22 WIB
Muhaimin Iskandar (kiri), Gibran Rakabuming Raka (tengah) dan Mahfud MD (kanan) dalam debat cawapres 2024, Jum'at (22/12) (Foto: MI/Dhanis)
Muhaimin Iskandar (kiri), Gibran Rakabuming Raka (tengah) dan Mahfud MD (kanan) dalam debat cawapres 2024, Jum'at (22/12) (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Rangkaian debat capres-cawapres 2024 kembali digelar untuk kedua kalinya pada hari ini, Jumat (22/12). Kali ini, adu gagasan dipaparkan oleh masing-masing calon wakil presiden (cawapres). Acara digelar jadwal live dimulai pada pukul 19.00 WIB. Kini masih berlangsung.

Setiap debat membawakan tema atau topik yang berbeda. Ketiga paslon akan beradu gagasan sesuai dengan tema yang disiapkan. Simak topik di tiap debat pasangan capres dan cawapres:

Tema debat pertama (Capres): Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga

Tema debat kedua (Cawapres): Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan

Tema debat ketiga (Capres): Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik

Tema debat keempat (Cawapres): Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa

Tema debat kelima (Capres): Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi

Gibran

Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres pertama yang menyuarakan visi dan misinya. Dia mengusung visi misi di bidang ekonomi yang "berkelanjutan, percepatan, dan penyempuraan."

Dia menjelaskan bahwa nantinya Indonesia harus mampu keluar dari middle perangkap pendapatan menengah atau keaddan ketika suatu negara berhasil mencapai tingkat pendapatan menengah tetapi tidak bisa keluar dari tingkatan menjadi negara maju.

Untuk itu kuncinya, menurut Gibran, menaikkan nilai tambah di dalam negeri di tengah gempuran resesi dan konflik geopolitik. Jika terpilih, ia menjanjikan akan melanjutkan hilirisasi, bukan hanya di tambang, tapi juga pertanian, perikanan, dan digital.

Selain itu dia bersama Prabowo Subianto juga akan melanjutkan pemerataan pembangunan yang tak lagi "Jawa Sentris".

Kemudian, yang tak kalah penting adalah menggenjot ekonomi kreatif dan UMKM. Pasalnya Gibran mengeklaim, Indonesia memiliki 64 juta pelaku usaha kecil dan menengah yang menyumbangkan 61 juta dari PDB. "Jika dipenuhi maka insyallah terbuka 19 juta lapangan kerja," ucapnya.

Gibran juga menyinggung bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berkelanjutan akan membuka titik pertumbuhan ekonomi baru, membuka akses, dan konertivitas, serta lapangan kerja.

IKN juga klaimnya tak hanya menjadi bangunan pemerintah, tapi simbol pemerataan pembangunan di Indonesia dan simbol transformasi pembangunan di Indoensia.

Ia juga meyakini suatu saat nanti Indonesia akan menjadi raja energi hijau dunia dengan mengembangkan bio diesel, bio avtur dari sawit, dan bio etanol.

"Untuk menjadi Indonesia emas, dibutuhkan generasi emas, kita harus mampu mengubah feature talent dan future skill. Untuk digitalisasi akan siapkan anak-anak muda yang ahli AI, ahli bitcoin, ahli robotik, ahli perbankan syariah, dan anak muda ahli kripto."

Mahfud

Mahfud MD memulai visi misinya dengan menghabiskan waktu sepanjang hampir 20 detik untuk mengucapkan selamat Hari Ibu, sebelum melanjutkannya dengan: "Dan sesudah ini kita lanjutkan pengabdian kita kepada Ibu Pertiwi."

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyoroti maraknya korupsi di Indonesia sebagai penghalang terbesar untuk mencapai kemakmuran ekonomi.

"Ada yang bertanya kepada kami: 'mungkin tidak Anda mentargetkan mendapat pertumbuhan ekonomi 7% di dalam satu tahun karena di dalam sejarah reformasi tidak pernah sampai tumbuh sebanyak 7%'," tutur Mahfud MD, dengan menambahkan bahwa, menurut pihak yang bertanya itu, tingkat pertumbuhan ekonomi setinggi itu hanya tercapai pada periode 1981-1991 pada era Orde Baru.

"Lalu pertanyaan itu saya sampaikan kepada beberapa orang ahli. Lalu mereka mengatakan hanya karena kebodohan kita, kita ini tidak bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi menjadi 7% karena ini kita raya dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang hebat.

"Masalahnya apa? Masalahnya banyak korupsi dan inefisiensi di sektor-sektor pertumbuhan ekonomi yaitu sektor konsumsi, belanja pemerintah, ekspor-impor dan investasi," kata Menkopolhukam itu.

Mahfud MD menyoroti hasil riset Transparansi Internasional yang mengatakan korupsi terjadi secara masif di eksekutif, yudikatif, dan legislatif "secara besar-besaran. "Akibatnya apa? Rakyat miskin," ujarnya seraya mengutip beberapa individu yang dia temui di beberapa tempat di Indonesia yang mengeluhkan kondisi ini.

"Kita menginjak bumi, ada korupsi di tanah dan pertambangan. Kita ke laut - ada korupsi di masalah kelautan. Kita punya udara - pesawat terbang kita ternyata di udara juga banyak korupsi," ungkapnya.

"Kuncinya adalah bagaimana kita memberantas korupsi," tutur Mahfud MD.

Mahfud juga menyoroti mereka yang merasa diperas ketika ingin melakukan investasi atau melakukan usaha di Indonesia.

"Kalau kami bayar - padahal diperas. Lalu ketahuan, kami ditangkap. Katanya kami menyuap. Itulah Indonesia ini pada saat ini," tambahnya.

Mahfud kemudian menutup visi misinya dengan menegaskan pentingnya pemerataan ekonomi di Indonesia. Tercantum di visi-misinya paslon ini menjanjikan 17 juta lapangan kerja baru, menciptakan lingkungan usaa yang mendukung pertumbuhan usaha ultra miko dan UMKM.

Kemudian komitmen memudahkan para pelaku UMKM berdagang di ruang publik.

Cak Imin

Dalam pemaparan visi misinya, Muhaimin Iskandar  alias Cak Imin menjabarkan sejumlah masalah ekonomi yang harus diberantas. Ia menggunakan kata “selepet” untuk menggambarkan upaya pemberantasan tersebut.

Pemerataan ekonomi dengan menaikkan pajak bagi orang kaya, sekaligus menurunkan pajak untuk warga menengah ke bawah. Cak Imin juga berjanji akan memberantas mafia dalam perdagangan Indonesia.

Lebih jauh, Cak Imin mengklaim bakal mengurangi angka pengangguran yang saat ini mencapai 8 juta jiwa. Namun, 80 juta lainnya bekerja di sektor informal yang pendapatannya tidak pasti.Ia juga berjanji akan melanjutkan, bahkan menambah program bansos.

Cak Imin juga menjanjikan 5 persen APBN, sekitar Rp150 triliun, untuk kaum muda, salah satunya melalui program Kredit Usaha Anak Muda.

Ia juga berjanji akan memberikan Rp5 miliar per desa tiap tahun.

Capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mengusung ide "pemerataan ekonomi" dalam visi dan misinya.

Untuk mencapai itu beberapa langkah yang ditempuh yakni mewujudkan alokasi APBN yang lebih mencerminkan upaya mengurangi kemiskinan dan ketimpangan ekonomi.

Kemudian melakukan reformasi kebijakan untuk memungkinkan para pekerja informal mendapatkan akses kredit dari lembaga keuangan.

Selain itu juga memperbaiki infrastruktur di daerah tertinggal untuk meningkatkan akses masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi produktif.

Namun begitu, salah satu janji yang diumbar cawapres Muhaimin Iskandar jika menang nanti adalah memberikan akses permodalan sebesar Rp10 juta kepada anak muda yang ingin usaha. Modal itu diberikan tanpa agunan dan tanpa bunga. (Wan)