Satgas Pangan Polri Pastikan Harga Beras Normal Kembali
![Aldiano Rifki](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/XNyI5VRYut5ImW6o0Y2dgeozbFJ6AXnHLqpUBp2P.jpg )
![Satgas Pangan Polri Pastikan Harga Beras Normal Kembali Kasatgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/34798283-6050-4033-9ba4-d854d2b3039e.jpg)
Jakarta, MI - Pedagang pasar hingga pengamat pertanian menyebut kenaikan harga beras yang terjadi sejak empat bulan terakhir hingga menyentuh harga Rp14.000 per kilogram untuk beras medium dan Rp18.000 per kilogram untuk beras premium adalah yang tertinggi dalam sejarah.
Akibatnya ratusan warga di berbagai daerah rela antre berjam-jam demi bisa mendapatkan beras murah yang digelar pemerintah lewat operasi pasar.
Namun demikian, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memastikan bahwa harga beras akan turun sebelum masuk bulan Ramadhan.
"Kita pastikan di bulan Ramadhan untuk beras akan normal seperti biasa,” kata Kasatgas Pangan Polri, Brigjen Whisnu Hermawan saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di gudang beras, Jakarta Utara, Kamis (22/2).
Alasan Whisnu menyatakan demikian, karena saat ini sudah ada di salah satu wilayah yang harganya kembali normal. "Kita mengecek dari hulu ke hilir ya, hilirnya kosong kita mengecek di Bulog ternyata di Bulog banyak, ini tinggal tergantung dengan distribusi saja".
"Makanya di Cipinang kita lihat sudah turun harganya, tinggal di pasar-pasar turunannya mungkin 1-2 hari akan turun juga. Mudah-mudahan dalam minggu depan semua sudah normal kembali," tandasnya.
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperkirakan harga beras akan turun pada Maret 2024. Hal itu seiring dengan produksi beras nasional yang diperkirakan mengalami surplus.
"Maka kapan target kita menurunkan harga beras? Bahwa produksi kita di bulan maret akan surplus pak, sehingga itulah harapan kita," kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa dalam keterangannya, Rabu (21/2).
Dia meyakini dengan suprlusnya produksi beras nasional, maka dapat menurunkan harga beras. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) surplus produksi beras tahun 2024 baru akan terjadi Maret 2024 hingga mencapai 0,97 juta ton.
Dia memastikan, pihaknya juga terus melakukan upaya lain untuk mengendalikan harga beras. Seperti menyalurkan beras murah Bulog atau SPHP, melaksanakan Gerakan Pangan Murah dan penyaluran bantuan pangan.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Kasus Demurrage Rp 350 Miliar Beras Impor, KPK Diminta Periksa Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi (kiri) dan Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi (kanan) (Foto: Kolase MI/Berbagai sumber)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/kepala-bapanas-arief-prasetyo-adi-kiri-dan-dirut-perum-bulog-bayu-krisnamurthi-kanan-foto-kolase-miberbagai-sumber.webp)
Kasus Demurrage Rp 350 Miliar Beras Impor, KPK Diminta Periksa Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi
23 Juni 2024 23:15 WIB
![490 Ribu Ton Beras Impor Bulog Sempat Tertahan di Pelabuhan - 'Sangat Mugkin Keuntungannya Masuk ke Rekening Siluman' Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat beras impor di Pelabuhan (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/pekerja-melakukan-aktivitas-bongkar-muat-beras-impor-di-pelabuhan.webp)
490 Ribu Ton Beras Impor Bulog Sempat Tertahan di Pelabuhan - 'Sangat Mugkin Keuntungannya Masuk ke Rekening Siluman'
18 Juni 2024 23:49 WIB
![Ekonom Sebut Bansos Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial Ekonom, Anthony Budiawan (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/0e2ab5ac-c8b9-472f-9326-9dbfdab627aa.jpg)
Ekonom Sebut Bansos Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial
18 April 2024 03:20 WIB