Telkom Hadir dengan Solusi Digital Bantu Bisnis Wisata

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 24 Februari 2024 14:00 WIB
Telkom Indonesia (Foto: Dok MI)
Telkom Indonesia (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) hadir dengan solusi digital yang dapat membantu bisnis wisata untuk bertahan dan berkembang. Melalui berbagai platform digital yang dimiliki, Telkom menawarkan berbagai layanan yang dapat membantu pelaku usaha wisata dalam meningkatkan visibilitas, pemasaran, dan efisiensi operasional mereka. 

Salah satu contohnya adalah platform pemesanan online yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah memesan tiket atau paket wisata secara online.

Telkom juga menyediakan layanan konsultasi dan pelatihan untuk membantu pelaku usaha wisata memahami lebih dalam tentang pentingnya transformasi digital dan bagaimana mereka dapat memanfaatkannya secara maksimal. 

Dengan bimbingan yang tepat, pelaku usaha wisata dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman wisata bagi pelanggan.

Solusi digital dari Telkom juga membantu pelaku usaha wisata untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen. Dengan adanya platform pemesanan online dan promosi digital, pelaku usaha wisata dapat mencapai pasar yang lebih luas dan tetap relevan di tengah pembatasan sosial dan protokol kesehatan yang berlaku. 

Dengan memanfaatkan solusi digital dari Telkom, pelaku usaha wisata kecil menengah dapat meningkatkan daya saing mereka dalam industri pariwisata yang semakin kompetitif. Dengan teknologi yang tepat, mereka dapat mengembangkan bisnis mereka lebih efektif dan efisien, serta meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan.

Kesimpulannya, solusi digital dari Telkom menawarkan peluang besar bagi pelaku usaha wisata kecil menengah untuk berkembang dan bersaing di era digital ini. 

Dengan dukungan yang tepat dan semangat berinovasi, mereka dapat menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri dan mengambil langkah-langkah menuju kesuksesan yang lebih besar. 

Rogok Goceh Rp 3,5 T

Telkom baru-baru  ini bersama anak usahanya Telkomsat meluncurkan Satelit Merah Putih 2 dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) atau yang juga dikenal dengan broadband satelit. 

Satelit Merah Putih 2 dengan memiliki hingga 32 Gbps ini akan membawa transponder aktif yang terdiri dari frekuensi C-band dan Ku-band, yang akan menjangkau seluruh area Indonesia. 

Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rau menjelaskan penggabungan Satelit Merah Putih 2 dibuat oleh perusahaan manufaktur asal Perancis, yakni Thales Alenia Space dan membutuhkan waktu sekitar dua tahun yang dimulai dari 2021.    

"Sementara investasi yang Telkom lakukan satelit Merah Putih 2 ini untuk total sistem dari satelit dan ground segment mencapai Rp 3,5 triliun," ucap Lukman dalam konferensi pers, Rabu (21/2). 

Satelit ini menggunakan platform Spacebus 4000B2 dengan usia desain 15 tahun yang dipabrikasi oleh Thales Alenia Space sebagai kontraktor utama dan bertanggung jawab pada fase lunch and early orbit phase (LEOP) hingga fase in-orbit (IOT). 

https://monitorindonesia.com/storage/news/image/2f71a976-056b-4b02-800b-f41ca0b91081.jpg
Roket Falcon 9 yang meluncur dari Cape Canaveral Florida mengantarkan Satelit Merah Putih 2 menuju orbit, Selasa (20/2) (Foto: Telkom Group)

Sementara untuk kendaraan peluncur satelit, Telkomsat bekerja sama dengan SpaceX untuk meluncurkan satelit dari bumi menuju ke ketinggian yang ditentukan menggunakan roket Falcon 9. 

Lukman menyampaikan kedua mitra itu dipilih dengan pertimbangan biaya per Gbps yang rendah. Dengan begitu, Satelit Merah Putih 2 punya kapasitas besar dan harga jual yang bersaing.

"Mayoritas kapasitas akan digunakan sebagai backhaul dan sudah banyak konsumen yang tertarik terutama dari para Very Small Aperture Terminal (VAST) operator," katanya. 

Adapun Satelit Merah Putih 2 akan menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur atau persisnya di atas Pulau Kalimantan dengan ketinggian 36.000 kilometer (km) dari permukaan bumi.

Diperkirakan satelit akan berada pada final orbit pada 3 Maret 2024. Kemudian test yang membutuhkan waktu sekitar 3 minggu sampai 4 minggu sehingga Satelit Merah Putih 2 akan siap beroperasi pada April 2024.