Direktur Pemasaran PT Bio Farma Kamelia Faisal dan Wadirut MIND ID Dany Amrul Ichdan Diduga Dalang Ruginya RS Pertamedika Sentul!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 19 Juli 2024 3 jam yang lalu
Direktur Pemasaran PT Bio Farma Kamelia Faisal (kiri) dan Wadirut MIND ID Dany Amrul Ichdan (kanan) (Foto: Kolase MI/Aswan)
Direktur Pemasaran PT Bio Farma Kamelia Faisal (kiri) dan Wadirut MIND ID Dany Amrul Ichdan (kanan) (Foto: Kolase MI/Aswan)

Jakarta, MI - Kamelia Faisal (KF) Direktur Pemasaran PT Bio Farma dan Wakil Direktur Utama MIND ID, Dany Amrul Ichdan diduga dalang meruginya Rumah Sakit (RS) Pertamedika Sentul. 

Penting diketahui, bahwa RS Pertamedika Sentul merupakan salah satu pusat kesehatan yang berstandar internasional. Bahkan RS tersebut disebut terbesar ketiga di Indonesia dari segi okupansi Bed. Pembangunannya saja menghabiskan dana Rp400 miliar. Pertamedika mempunyai 35 persen saham dan sisanya adalah milik Sentul.

Dengan biaya yang sangat besar tersebut, RS Pertamedika berdiri sangat sebentar sejak pembangunannya yakni 3 tahun. Lantas apa kaitannya dengan Kamelia dan Dany? Mari kita kupas!

Kamelia saat menjabat sebagai Direktur Operasional, RS Pertamedika Sentul mengalami kerugian signifikan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Kegagalan manajemen rumah sakit tersebut di media sosial di akun X @negativisme.

Dilansir Monitortindonesia.com, Jum'at (19/7/2024) dari akun X @negativisme, kerugian operasional RS Pertamedika sudah terjadi sejak tahun pertama.

"Di tahun 2016 kerugiannya makin parah mencapai Rp 58,45 M," katanya.

Kamelia pun diduga terseret dalam kerugian ini karena ia menjabat sebagai Direktur Pemasaran yang dekat dengan untung rugi perusahaan. "Yak, Kamelia Faisal, Direktur Operasional jadi orang yang punya peran penting pada kegagalan RS Pertamedika," ungkapnya.

Di cuitan lainnya, akun X @negativisme memposting foto kolase Kamelia Faisal dan Wakil Direktur Utama MIND ID, Dany Amrul Ichdan (DAI).

"Jadi, kalo sebelumnya ada nama KF yang jadi dalang ruginya Pertamedika Sentul, sekarang tambah lagi nama DAI yang jadi "head" dari dalangnya kasus ini," cuitnya.

"Kalo ditarik lagi ke belakang dua-duanya ini ada di dalam jajaran Board of Director di RS itu. Ciyeee Kompak," tambahnya.

Kronologi bangkrutnya RS Pertamedika Sentul
Pegiat media sosial (influencer) Yusuf Dumdum melalui akun Twitter @yusuf_dumdum sempat membeberkan kronologis bangkrutnya RS milik pertamina di Sentul tersebut.

"RS berstandar internasional ini ternyata dibangun atas hasil kerja sama dengan skema joint venture Pertamedika dengan PT Sentul City Tbk. Anggarannya juga ga main-main, senilai Rp 400 M pada 2011 lalu. Pertamedika punya 35% saham, sisanya punya Sentul," kata Yusuf, dikutip Jum'at (18/7/2024).

Yusuf menambahkan tepat pada Oktober 2013 atau 2 tahun setelah dibangun RS Pertamedika Sentul akhirnya beroperasi. Kegiatan prapeluncurannya dan pembukaan perdananya bahkan mengundang Menteri BUMN dan Menko Perekonomi kala itu, Dahlan Iskan dan Agung Laksono.

Sayangnya, Pertamina hanya beberapa tahun saja bisa mempertahankan RS Pertamedika karena terus merugi. Padahal, fasilitas kesehatan ini tergolong mewah serta terbesar ketiga setelah RS Pusat Pertamina (RSPP) dan RS Pertamina Balikpapan.

"Kerugian operasional malah melanda RS ini dari tahun pertama sampai sekarang. Laporan keuangan pada 2014 menunjukkan kerugian sebesar Rp 45,29 M dan membengkak menjadi Rp 52,9 M pada 2015. Di 2016, kerugiannya nambah lagi jadi Rp 58,45 M," beber Yusuf.

Dewan Komisaris induk usaha pun terpaksa turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini.  Salah satu langkahnya dengan meminta direksi RS Pertamedika Sentul membuat rencana bisnis yang berkelanjutan. 

Namun, kajian bisnis tersebut justru dinilai tidak layak pada 13 Mei 2016. "Akhirnya, para direksi memutuskan menjual semua saham Pertamedika Sentul dan disetujui oleh komisaris". 

"Penjualan saham Pertamedika Sentul dilakukan pada Oktober 2016. Artinya, umur RS Pertamedika cuma 3 tahun dari pertama kali beroperasi," timpal Yusuf.

Pun, Yusuf menyoroti peran Kamelia Faisal terkait bangkrutnya RS Pertamedika Sentul hingga terpaksa dijual. Kamelia merupakan salah satu penggagas pendirian RS Pertamedika Sentul yang kemudian ditunjuk menjadi Asisten Manajer Unit Pengembangan.

Setahun setelahnya, Kamelia lalu diangkat menjadi Manajer Pengembangan Bisnis hingga akhirnya menjabat Direktur Operasional sampai akhirnya RS tutup. 

Menurut Yusuf, posisi Kamelia ini memiliki peran vital dalam sukses tidaknya rumah sakit. Oleh karenanya, dia menyesalkan Kamelia kini kembali ditunjuk menjadi Direktur Operasional dan Pengembangan di Pertamedika IHC setelah kegagalannya mengelola RS Pertamedika Sentul. 

"Sudah membawa Pertamedika Sentul pada kerugian hingga kegagalan, KF malah diangkat sebagai Direktur Operasional dan Pengembangan di Pertamedika IHC," tandasnya. 

Tentang Kamelia
Kamelia sekarang menjadi Direktur Pemasaran di PT Bio Farma yang ditunjuk melalui RUPS Perseroan Nomor : SK-110/MBU/06/2023 tanggal 5 Juni 2023. Dia lahir di Jakarta 8 Juli 1969 dan menginjak usia 55 tahun.

Kamelia kelulusan Universitas Trisakti tahun 1997 dan lanjut ke Magister Hospital Administrasi Program Universitas Indonesia tahun 2001. Setelah lulus Magister, Kamelia jabat sebagai Asistant Manajer Of Unit PT Pertamina Bina Medika sejak 2003 sampai 2005.

Setelahnya, Kamelia jadi Operasional Asisstan Manager PT Pertamina Bina Medika selama setahun. Jabatannya kemudian ke Bussines Development Manager PT Pertamina Bina Medika dari 2006 sampai 2012.

Barulah dirinya menjadi Operational Director PT Pertamedika Sentul dan Hospital Director Pertamedika Sentul City Hospital sampai 2017.
Kamelia lantas menjabat sebagai Operation dan Development Director PT Pertamedika IHC sampai 2019. Setelahnya, ia masuk menjadi Direktur Sales dan Marketing PT Indofarma Tbk dan menjadi Komisaris Independen PT Indofarma sejak 2021 sampai 2022.

Tentang Dany Amrul Ichdan
Sebelum menjadi Wakil Direktur Utama MIND ID, Dany Amrul Ichdan menjabat sebagai Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, yaitu sebuah BUMN holding industri pertambangan Indonesia yang mempunyai anggota: PT Antam Tbk, PT Inalum (Persero), PT Timah Tbk, PT Bukit Asam Tbk, dan PT Freeport Indonesia.

Nama Dany Amrul Ichdan juga pernah tercatat sebagai Presiden Direktur PT Pertamina Bina Medika IHC pada tahun 2017 - 2019. Pria yang berumur 47 tahun ini juga termasuk pendiri dan inisiator berdirinya holding IHC (Indonesia Healthcare Corporation), sebuah holding BUMN RS pertama di Indonesia.

Pada tahun 2022, lulusan doktoral Unpad Bandung ini dianugerahi penghargaan Outstanding CSR Leader dalam ajang IDX Channel Anugerah CSR Award 2022

Pria beragama Islam ini diketahui memang sangat dekat dengan kalangan Nahdlatul Ulama. Danya dipilih untuk menjabat sebagai anggota Ma A'wan PBNU untuk periode 2022-2027.

Kewenangan dan tugas A'wan adalah memberikan masukan kepada Dewan Syuro NU serta membantu pelaksanaan tugas. (ar)

Berita Terkait