Hari Ini! Harga CPO Kembali Menguat

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 21 Januari 2025 13:20 WIB
Harga Minyak Sawit Mentah (CPO) Kembali Mengalami Lonjakan pada Selasa (21/1/2025) (Foto: Ist)
Harga Minyak Sawit Mentah (CPO) Kembali Mengalami Lonjakan pada Selasa (21/1/2025) (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (CPO) kembali mengalami lonjakan pada Selasa (21/1/2025), tercatat menguat selama tiga hari berturut-turut, dengan kontrak berjangka di Bursa Malaysia Derivatives mencatatkan kenaikan 1,09 persen menjadi MYR4.252 per ton pada pukul 12.12 WIB.

Penguatan ini dipicu oleh optimisme pasar terkait pemulihan permintaan, khususnya dari China yang menjadi salah satu pembeli utama, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek yang semakin dekat. Tidak hanya itu, ekspektasi peningkatan aktivitas pembelian juga dipicu oleh datangnya bulan puasa pada Maret nanti. 

Selain faktor permintaan, penurunan produksi juga turut mempengaruhi kenaikan harga. Asosiasi Pabrik Minyak Sawit Semenanjung Selatan memperkirakan produksi minyak sawit pada 15 hari pertama Januari mengalami penurunan hingga 10 persen dibandingkan periode yang sama di bulan Desember. 

Dewan Minyak Sawit Malaysia memperkirakan stok minyak sawit akan tetap berada di bawah rata-rata, sekitar 1,7 juta ton, pada kuartal I-2025 menjelang musim puncak produksi. Namun, meskipun ada proyeksi penguatan harga, kenaikan tersebut terkendala oleh prediksi melemahnya ekspor. Surveyor kargo mencatat bahwa pengiriman produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1–20 Januari diperkirakan turun antara 18,2 persen hingga 23 persen.

Di India, yang merupakan konsumen minyak sawit terbesar di dunia, permintaan diperkirakan akan mencapai titik terendah dalam hampir lima tahun pada awal 2025, disebabkan oleh dominasi minyak nabati pesaing yang lebih murah di pasar.

Proyeksi Pekan Ini

Harga futures CPO diperkirakan mengalami aksi ambil untung pekan ini, seiring langkah para trader yang cenderung mengurangi posisi mereka menjelang perayaan Tahun Baru Imlek. Pernyataan ini disampaikan oleh Jim Teh, Senior Palm Oil Trader dari Interband Group of Companies.

"Namun, potensi penurunan harga kemungkinan terbatas berkat dukungan pembelian dari India, Pakistan, Timur Tengah, Uni Eropa, dan Amerika Serikat," katanya kepada Bernama.

Ia juga memprediksi aktivitas perdagangan di pasar berjangka CPO akan cenderung sepi, dengan harga bergerak dalam rentang MYR4.100 hingga MYR4.200 per ton.

Sementara itu, trader minyak sawit David Ng memberikan pandangan bahwa pasar CPO berpotensi diperdagangkan pada kisaran MYR4.100 hingga MYR4.350 per ton. Ia menambahkan bahwa harga memiliki kecenderungan naik tipis, didukung oleh fundamental pasar yang tetap kuat.

Topik:

kelapa-sawit minyak-sawit-mentah cpo harga-cpo