Harga CPO Tancap Gas! Menguat Dua Hari Beruntun

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 6 Februari 2025 16:13 WIB
Kelapa Sawit (Foto: Ist)
Kelapa Sawit (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terus menguat pada Kamis (6/2/2025), mencatatkan kenaikan selama dua hari  berturut-turut.

Penguatan ini didorong oleh optimisme atas kemungkinan pemulihan permintaan dari India, pembeli utama setelah impor minyak sawit negara tersebut anjlok ke level terendah dalam beberapa tahun pada Januari.

Berdasarkan data pasar,  hingga pukul 14.44 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO tercatat naik 1,32 persen ke MYR4.390 per ton. sementara itu, mengutip Trading Economics, kekhawatiran mengenai tarif balasan China terhadap produk energi AS, terutama LNG, memicu spekulasi akan meningkatnya permintaan untuk alternatif biodiesel, yang semakin mendukung harga.

Selain itu, Reuters memperkirakan, persediaan di awal 2025 adanya kemungkinan jatuh ke level terendah selama hampir dua tahun akibat dari gangguan cuaca yang menghambat produksi.

Di Indonesia, sebagai salah satu negara penghasil utama, regulasi perizinan perkebunan yang lebih ketat untuk mendukung petani kecil dapat membatasi produksi dari produsen besar. Hal ini berpotensi memperketat pasokan minyak sawit di pasar.

Kepala riset komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, mencatatkan bahwa India kembali melanjutkan pembelian minyak sawit setelah impor negara tersebut mencapai level terendah dalam beberapa tahun pada Januari.

Selain itu, perdagangan positif minyak nabati China selama jam perdagangan Asia turut mendukung kekuatan kontrak berjangka CPO. Anilkumar menambahkan, penurunan stok minyak sawit disebabkan oleh penurunan ekspor yang tajam dan penurunan produksi dua digit.

Kondisi cuaca yang buruk di Malaysia juga mempengaruhi pasar minyak sawit, dengan hujan lebat menghambat proses pengumpulan buah kelapa sawit. Bahkan, di beberapa wilayah, banjir menyebabkan terganggunya transportasi tandan buah segar dan minyak sawit.

“Namun, penawaran minyak sawit Indonesia yang lebih murah karena pajak ekspor yang lebih rendah pada Februari menjadi hambatan utama bagi permintaan minyak sawit Malaysia saat ini,” ungkapnya.

Meskipun harga CPO sempat menguat, pergerakan lebih lanjut masih dibatasi oleh sikap hati-hati pelaku pasar menjelang rilis data bulanan dari Dewan Minyak Sawit Malaysia yang dijadwalkan pekan depan.

Sementara itu, di Eropa, impor minyak sawit untuk musim 2024-2025, yang dimulai pada Juli 2024, turun menjadi 1,69 juta ton dibandingkan 2,14 juta ton pada tahun sebelumnya.

Topik:

kelapa-sawit minyak-sawit-mentah cpo harga-cpo