Harga CPO Naik 4 Minggu Berturut-turut, Akankah Berlanjut ke Pekan Ke-5?

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 17 Februari 2025 10:28 WIB
Kelapa Sawit (Foto: Ist)
Kelapa Sawit (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Pada perdagangan akhir pekan lalu, harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) tercatat mengalami kenaikan. Sepanjang minggu, harga CPO juga terus mengalami tren positif.

Harga CPO di Bursa Malaysia pada Jumat (1/2/2025), untuk kontrak pengiriman April ditutup di US$ 4.595/ton. Naik 0,9% dari hari sebelumnya. Sepanjang pekan lalu, harga CPO mencatatkan kenaikan 2,02% secara point-to-point. Harga CPO pun naik selama 4 minggu berturut-turut.

Pergerakan harga CPO turut dipengaruhi oleh kondisi di Indonesia. Mulai bulan depan, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan mulai menerapkan kebijakan pencampuran 40% bahan bakar nabati ke dalam bahan bakar diesel (solar), yang dikenal dengan B40. Senin (17/2/2025).

Kebijakan ini berpotensi mengurangi volume ekspor CPO Indonesia karena lebih banyak dialokasikan untuk kebutuhan domestik. Sebagai produsen sekaligus eksportir CPO terbesar di dunia, setiap perubahan di Indonesia dapat berdampak langsung pada harga global CPO.

Selain itu, perkembangan harga minyak nabati lainnya juga mempengaruhi harga CPO. Akhir pekan lalu, harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) naik 0,13%, sedangkan di Chicago Board of Trade (Amerika Serikat/AS) menguat 0,93%. Adapun harga minyak biji bunga matahari melesat 1,05%. Lalu harga minyak rapeseed terangkat 0,71%.

Saat harga minyak nabati lainnya makin mahal, maka keuntungan beralih ke CPO jadi meningkat. Sebab, berbagai komoditas ini bersifat saling menggantikan.

Secara teknikal dalam kerangka waktu mingguan (weekly time frame), harga CPO masih berada dalam tren bullish. Hal ini terlihat dari nilai Relative Strength Index (RSI) yang mencapai 54,24, di mana angka di atas 50 menandakan tren bullish.

Sementara itu, indikator Stochastic RSI berada di level 24,39, menunjukkan area jual (short) yang hampir mencapai titik jenuh.

Dengan kondisi ini, harga CPO masih berpotensi naik. Target resisten terdekat adalah Moving Average (MA) 5 di MYR 4.606/ton. Jika tertembus, maka MA-10 di MYR 4.734/ton bisa menjadi target berikutnya.

Target paling optimistis atau resisten terjauh ada di MYR 4.781/ton, kemudian target support terdekat ada di MYR 4.444/ton. Penembusan di titik ini beresiko menyebabkan harga CPO terseret ke arah MYR 4.345/ton.

Target paling pesimistis atau support terjauh adalah MYR 4.069/ton.

Topik:

kelapa-sawit minyak-sawit cpo harga-cpo