Harga CPO Tergelincir Lagi, Ekspektasi Produksi dan Perang Dagang jadi Sorotan


Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (CPO) mencatatkan penurunan mingguan untuk dua pekan berturut-turut meskipun ada sedikit penguatan pada perdagangan Jumat (11/4/2025).
Di tengah pelemahan ini, pasar masih diselimuti sentimen kehati-hatian yang dipicu oleh ekspektasi peningkatan produksi seiring pulihnya aktivitas perkebunan setelah libur panjang.
Sentimen pasar dipengaruhi oleh ekspektasi peningkatan produksi seiring pulihnya aktivitas perkebunan pasca-libur panjang serta kehati-hatian menjelang rilis data perdagangan China.
Berdasarkan data pasar, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives menguat 0,31 persen menjadi USD4.214 per ton pada Jumat lalu.
Pelaku pasar cenderung bersikap wait and see menjelang rilis data perdagangan China untuk bulan Maret yang dijadwalkan akhir pekan ini.
Kekhawatiran terhadap dampak lanjutan dari tensi perdagangan yang masih memanas antara China dan Amerika Serikat turut membayangi prospek permintaan global.
Dalam basis mingguan, harga minyak sawit mencatatkan penurunan selama dua pekan berturut-turut, dengan total koreksi sekitar 2,66 persen.
Di sisi lain, impor minyak sawit India pembeli terbesar di dunia, meski naik 13,2 persen dibandingkan Februari, masih berada di bawah rata-rata historis.
"Kami melihat level support di MYR4.150 per ton dan resistance di MYR4.320 per ton," kata pedagang minyak sawit David Ng kepada Bernama.
Di pasar energi yang lebih luas, harga minyak mentah juga melemah untuk pekan kedua berturut-turut, seiring kekhawatiran bahwa perang dagang AS-China yang berkepanjangan dapat menghambat permintaan minyak dengan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
Harga minyak Brent tercatat turun 1 persen sepanjang pekan ini, melanjutkan pelemahan selama dua pekan berturut-turut. Sebelumnya, harga Brent anjlok 9,9 persen pada pekan lalu, sementara WTI juga turun 1,26 persen pekan ini setelah penurunan 10,6 persen pada pekan sebelumnya.
Kabar lainnya, laporan dari perusahaan survei kargo menunjukkan pengiriman minyak sawit Malaysia meningkat antara 29,3 persen hingga 52,8 persen secara bulanan dalam sepuluh hari pertama April.
Sementara itu, stok minyak sawit per akhir Maret naik 3,52 persen dibanding Februari menjadi 1,56 juta ton, menandai peningkatan pertama sejak September, menurut Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB).
Produksi CPO Malaysia tercatat melonjak 16,76 persen pada Maret dibandingkan bulan sebelumnya, mencapai 1,39 juta ton. Ini merupakan peningkatan pertama dalam tiga bulan terakhir. Di saat yang sama, ekspor mengalami kenaikan tipis sebesar 0,91 persen menjadi 1,01 juta ton.
Sebelumnya, survei Reuters memperkirakan stok minyak sawit akan menyentuh angka 1,56 juta ton, dengan estimasi produksi 1,31 juta ton dan ekspor 1,02 juta ton.
Sementara itu, impor minyak sawit Malaysia naik signifikan sebesar 82,5 persen menjadi 121.886 ton, level tertingginya sejak Juni 2023. Lonjakan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan selama bulan Ramadan, serta strategi sejumlah produsen yang mengandalkan pasokan dari Indonesia guna memenuhi komitmen ekspor mereka.
"Levy ekspor Indonesia lebih rendah pada Maret, sehingga masuk akal untuk membawa minyak sawit dari sana, terutama karena stok Malaysia saat itu mulai menipis," tutur seorang pedagang berbasis di New Delhi dari perusahaan perdagangan global.
Konsumsi minyak sawit Malaysia pada Maret naik menjadi 453.046 ton dari 328.591 ton pada bulan sebelumnya, menurut data MPOB.
Ekspor minyak sawit pada Maret tercatat sebagai yang terendah untuk bulan tersebut sejak tahun 2006.
Menurut Menurut kepala riset di broker minyak nabati Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, penurunan ini disebabkan oleh harga minyak sawit yang relatif lebih tinggi dibandingkan minyak kedelai, sehingga konsumen cenderung beralih ke alternatif yang lebih murah tersebut.
Topik:
sawit minyak-sawit-mentah cpoBerita Sebelumnya
Harga Pangan Minggu: Telur Ayam Ras Turun jadi Rp28.692 per Kg
Berita Selanjutnya
Tupperware Resmi Tutup di RI, Ini Alasannya!
Berita Terkait

Harga CPO Turun 6 Sesi Berturut-turut, Tersungkur ke Titik Terendah dalam 7 Bulan
7 jam yang lalu

Hakim Djuyamto Titip Uang Puluhan Juta dan Ribuan Dolar Singapura ke Satpam, Kini Diserahkan ke Kejagung!
18 April 2025 15:27 WIB