Harga CPO Ambles Tujuh Hari Beruntun, Ini Biang Keroknya!

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 7 Mei 2025 14:59 WIB
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (CPO) kembali tertekan pada perdagangan kemarin, menunjukkan tren negatif yang memburuk. 

Pada Selasa (6/5/2025), harga CPO untuk kontrak pengiriman Juli di Bursa Malaysia ditutup pada MYR 3.792/ton, merosot 0,91% dibandingkan hari sebelumnya. Ini menandai harga CPO terendah yang tercatat sejak September 2024.

Penurunan harga CPO ini memperpanjang jejak negatif yang telah berlangsung selama tujuh hari berturut-turut, dengan penurunan mencapai 6,5%. 

Melemahnya harga minyak kedelai mempengaruhi pembentukan harga CPO. Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) tercatat turun 0,49%. Sementara di Chicago Board of Trade (Amerika Serikat/AS), harga melemah sebesar 0,23%.

Ketika harga minyak kedelai lebih rendah, daya tarik untuk beralih ke CPO pun menurun, mengingat kedua komoditas ini memiliki fungsi yang bisa saling menggantikan.

Selain itu, penguatan nilai tukar ringgit Malaysia turut memberi tekanan tambahan terhadap harga CPO. Dalam seminggu terakhir, mata uang Negeri Harimau Malaya terapresiasi 1,75% terhadap dolar AS.

CPO merupakan aset yang dibanderol dalam ringgit. Ketika ringgit menguat, maka CPO menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain sehingga menjadi kurang atraktif.

Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), pergerakan harga CPO masih berada di zona bearish. Hal ini terlihat dari indikator Relative Strength Index (RSI) yang berada di level 26.

RSI di bawah 50 menandakan tekanan jual yang lebih dominan atau tren bearish. Sementara jika RSI turun di bawah 30, seperti saat ini, berarti aset tersebut berada dalam kondisi jenuh jual (oversold).

Adapun indikator Stochastic RSI ada di angka 3. Jauh di bawah 20, juga menunjukkan sangat oversold.

Target resistensi terdekat berada di kisaran MYR 3.891/ton. Jika level ini berhasil ditembus, maka harga berpotensi naik ke area MYR 3.920/ton sebagai target berikutnya.

Namun sebaliknya, jika tekanan jual masih berlanjut dan harga menembus support terdekat di MYR 3.786/ton, maka CPO berisiko melanjutkan pelemahan hingga ke level MYR 3.724/ton. 

Topik:

sawit minyak-sawit cpo harga-cpo