PBB Klaim Korban Tewas di Ukraina Capai Ribuan Lebih

wisnu
wisnu
Diperbarui 11 Mei 2022 12:15 WIB
Jakarta, MI - Kepala Misi Pemantau Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina mengklaim, korban tewas warga sipil Ukraina mencapai ribuan lebih, daripada korban resmi yang dilaporkan sebanyak 3.381 jiwa. Pasalnya, angka kematian di Mariupol bertambah secara signifikan. “Kami telah membuat perkiraan korban tewas, tetapi yang bisa saya katakan untuk saat ini adalah jumlahnya ribuan lebih tinggi dari jumlah yang kami berikan saat ini kepada Anda,” ujar Matilda Bogner, kepala misi pemantauan HAM PBB di Ukraina seperti dikutip, Rabu (11/5). Jumlah korban yang sulit diperkirakan di Mariupol, karena pihkanya belum mendapatkan mengakses dan informasi yang sepenuhnya benar. Pernyataan itu disampaikan PBB ketika belasan mayat lagi ditemukan di reruntuhan bangunan lima lantai yang terbakar di Izium di wilayah Kharkiv. [caption id="attachment_424905" align="aligncenter" width="300"] Perang Ukraina [Foto: UPI][/caption]Sedangkan seperti yang dikatakan oleh Badan Migrasi PBB, sebanyak delapan juta orang terlantar di dalam wilayah Ukraina akibat konflik tersebut. “Ini adalah kejahatan perang mengerikan lainnya dari penjajah Rusia terhadap penduduk sipil,” kata Synehubov, kepala pemerintahan daerah Kharkiv dalam pesan media sosial yang mengumumkan kematian tersebut. Di daerah Kharkiv khususnya, konflik telah berubah menjadi perang penembakan jarak jauh antara kedua belah pihak. Setelah perlawanan sengit yang tak terduga memaksa Kremlin untuk meninggalkan upayanya untuk menyerbu Kyiv lebih dari sebulan yang lalu, pasukan Moskow berkonsentrasi untuk merebut Donbas, kawasan industri timur Ukraina. Lebih jauh ke barat, pelabuhan Odesa di Laut Hitam yang vital di Ukraina diserang berulang kali, termasuk dari beberapa rudal hipersonik.